Dalam kesempatan yang sama, Kepala MAN Bondowoso Saini menyampaikan bahwa selama menjalankan pembelajaran tatap muka terbatas, pihaknya menerapkan protokol kesehatan dengan maksimal, dari mengukur suhu tubuh, cuci tangan, serta menjaga jarak.
Bahkan diatur juga hanya 50 persen murid yang hadir, agar tidak terjadi kerumunan.
“Bahkan 55 tenaga pendidik dan 28 pegawai sebelumnya telah divaksinasi kedua yang selanjutnya disusul para murid,” ujar Kepala MAN Bondowoso.
Ia menambahkan, MAN Bondowoso memiliki embrio pendidikan berciri khas pondok pesantren dengan menerapkan pemisahan gedung belajar putra putri dan melestarikan kultur kental pendidikan keagamaan pondok pesantren.
Berbekal hal tersebut, banyak masyarakat Bondowoso menginginkan anak-anaknya dapat masuk di MAN. Hadir mendampingi Wamenag RI pada kunjungan tersebut, Kabid Pontren Kanwil Kemenag Jatim M As’adul Anam, tokoh agama, dan tokoh masyarakat, serta Kepala Kemenag Kab. Bondowoso.