Holopis.com Selanjutnya PLBN Terpadu Long Midang di Kabupaten Nunukan. Pembangunan PLBN ini mulai digarap pada 8 Oktober 2020 lalu, dengan progres hingga saat ini masih berkisar 5,63 persen. PLBN ini direncanakan selesai pada 25 September tahun depan.

Adapun lingkup pekerjaan yang digarap hampir sama dengan PLBN lainnya, yakni berupa bangunan inti dan fasilitas penunjang lainnya dengan anggaran sebesar Rp 200,7 miliar.

Namun, terdapat beberapa kendala yang menghambat pembangunan PLBN ini. Diantaranya yakni, akses mobilisasi peralatan dan material melalui jalur darat yang belum tersedia. Selain itu, beberapa kendala lain adalah penurunan permukaan tanah di daerah tersebut, sehingga sempat terjadi longsor di lereng sebelum kegiatan land clearing dan galian.

PLBN Terpadu lainnya di Kabupaten Nunukan adalah PLBN Labang. PLBN yang bakal menelan anggaran Rp210,7 miliar ini mulai dikerjakan pada tanggal 25 November 2020 lalu.

Hingga saat ini, progres pembangunan PLBN ini sudah mencapai 27,95 persen dan ditargetkan rampung pada 14 Desember 2022 mendatang.

Adapun pekerjaan yang tengah dileselesaikan meliputi bangunan pemeriksaan, mess pegawai, kantor pegawai, tower air, rumah pompa (GWT), power house, tambatan perahu, Tempat Pembuangan Sampah (TPS), mekanikal elektrikal dan plumbing (MEP), lansekap, dan bangunan penunjang.

PLBN yang terakhir yakni PLBN Terpadu Sei Pancang atau biasa disebut Sei Nyamuk yang juga berada di Kabupaten Nunukan. Proyek pembangunan PLBN ini diketahui sudah dimulai sejak 24 Februari 2020.

Progres pembangunan PLBN tersebut hingga saat ini sudah mencapai 82,1 persen. Dengan demikian, proyek pembangunan ini akan selesai paling vepat dibanding PLBN lainnya, yakni pada 13 Juni 2022.

Sekadar informasi, PLBN Sei Pancang ini mengembangkan konsep infrastruktur hijau melalui penataan lansekap, penanaman pohon dan rumput serta roof garden untuk bangunan bertingkat. Maka, tak heran jika pembangunan ini menelan anggaran sebesar Rp 248,58 miliar.