JAKARTA, HOLOPIS.COM – Sobat Holopis tahu tidak, kapan kita memperingati Hari Kanker Sedunia? Peringatan yang bertujuan untuk menyadarkan masyarakat betapa pentingnya upaya pencegahan kanker itu diperingati setiap tanggal 4 Februari.
Selain bertujuan untuk menyadarkan pentingnya pencegahan kanker, peringatan Hari Kanker Sedunia pun diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan manusia terhadap penyakit kanker.
Kanker merupakan salah satu penyakit yang paling mematikan didunia. Ada dua faktor yang sering menjadi penyebab terjadinya kanker, yaitu faktor internal (keturunan), dan juga faktor eksternal (obesitas, pola hidup tidak sehat).
Kabarnya, hingga saat ini belum ada obat atau terapi khusus yang bisa menjamin kanker dapat sembuh dengan total dan tidak kambuh lagi. Walaupun demikian, penyakit kanker tetap bisa dicegah dan dideteksi sejak dini loh Sobat Holopis. Nah, oleh karena itu, setiap orang diharapkan bisa memiliki pengetahuan dan kesadaran tentang penyakit kanker.
Dengan tujuan mengingatkan pentingnya kesadaran dalam upaya pencegahan kanker, Hari Kanker Sedunia pun dibentuk dan diperingati setiap tahunnya.
Lantas bagaimanakah sejarah terbentuknya Hari Kanker Sedunia tersebut?
Sejarah Hari Kanker Sedunia
Lihat postingan ini di Instagram
Pada tahun 2000, saat pertemuan KTT Dunia, para pemimpin lembaga pemerintah dan organisasi kanker diseluruh dunia menandatangani Piagam Paris Against Cancer. Piagam tersebut merupakan dokumen yang berisi 10 artikel yang menjelaskan tentang komitmen global koperasi.
Dalam artikel tersebut juga dijelaskan mengenai peningkatan kualitas hidup pasien kanker, dan bertujuan untuk investasi berkelanjutan dan kemajuan penelitian, pencegahan dan juga pengobatan kanker.
Pada abad ke-21, kesadaran terhadap kanker masih sangat rendah. Meskipun ada banyak kemajuan dalam pemahaman, diagnosis dan pengobatan kanker, karena jumlah kanker baru yang didiagnosis setiap tahunnya terus meningkat.
Pada tahun 1990, sekitar 8,1 kasus yang terdiagnosis kanker baru, lalu pada tahun 2000 terdapat 10 juta kasus baru, tahun 2008 kasus kanker pun meningkat hingga menginjak 12,4 juta kasus, dan pada tahun 2012 kasus kanker pun kembali meningkat hingga mencapai 14,1 juta kasus.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa kejadian kanker terus meningkat maka jumlah kematian diseluruh dunia akibat kanker akan meningkat lebih dari 16,3 ditahun 2040 mendatang. Namun, WHO juga mengatakan sebanyak 40 persen kematian akibat kanker dapat dicegah.
Akibat meningkatnya kesadaran akan pencegahan kanker telah menjadi tujuan utama dari banyak organisasi kanker dan kesehatan diseluruh dunia. Hari peringatan ini lah yang mewakili penegasan untuk betapa pentingnya terbentuknya hari tersebut.
Organisasi International Union Against Cancer (UICC) ini dibentuk untuk meningkatkan kesadaran kanker global.
Saat ini, UICC dan organisasi kanker lainnya telah melakukan kampanye kanker dunia yang berfungsi untuk meningkatkan kesadaran kanker dengan membentuk kemitraan dengan lembaga kesehatan dan kanker dengan mengusulkan kegiatan pendidikan dan membuat pengumuman layanan masyarakat.
Sudah lebih dari 70 persen kematian akibat kanker terjadi diseluruh dunia terutama pada negara-negara yang ekonominya kurang berkembang.
Hari kanker ini sudah menjadi mekanisme penting untuk menarik perhatian oada pencegahan dan pengobatan kanker di seluruh dunia.
Berikut ini tujuan terbentuknya Hari Kanker Sedunia, antara lain:
- Memberikan edukasi masyarakat tentang pentingnya pencegahan kanker.
- Memberikan pengetahuan tenaga kesehatan dan keterampilan tentang ketidakadilan yang mempengaruhi perawatan kanker.
- Mengatasi kebijakan dan program beberapa faktor sosial dan ekonomi yang dapat berdampak negatif terhadap kesehatan masyarakat.
- Memperkuat perawatan kesehatan primer yang diberikan kepada masyarakat.
- Meningkatkan sumber daya untuk penelitian kanker, dan melacak beban kanker secara nasional untuk membentuk investasi kami secara lebih efektif.
Pada tahun 2022-2024, Hari Kanker Sedunia mengangkat tema “Close The Care Gap”, bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengenali kesenjangan globak dalam perawatan kanker.
