JAKARTA, HOLOPIS.COM Kepala Badan Nasional Penaggilangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Boy Rafli Amar bersilaturahmi ke Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat.

Dalam kunjungannya itu, Boy memberikan penjelasan kepada para petinggi MUI terkait dengan informasi yang digelontorkan pihaknya tentang adanya 198 Pondok Pesantren yang terafiliasi dengan kelompok teroris di Indonesia.

Selain itu, Boy juga melakukan jumpa pers dengan menyampaikan permohonan maafnta karena disadari informasi itu justru berdampak buruk di kalangan pengelola pondok pesantren, bukan ditekankan Boy, informasi itu tidak ada tujuan untuk mendiskreditkan lembaga pendidikan Islam berbasis asrama itu.

“Saya selaku Kepala BNPT mohon maaf karena memang penyebutan ponpes ini diyakini memang melukai perasaan dari pengelola pondok, umat Islam,” kata Boy di kantor MUI Pusat, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (3/2).

Boy menegaskan pernyataannya tidak bermaksud menggeneralisasi pondok pesantren. Dia mengatakan ponpes yang terafiliasi merujuk pada individu yang pernah berhubungan dengan kejahatan terorisme.

“Muncul nama ponpes ini tentu tidak bermaksud menggeneralisasi, demikian juga berkaitan dengan terafiliasi, terafiliasi di sini dimaksudkan memang terkoneksi, terhubung,” kata dia.

“Jadi kami mengklarifikasi, meluruskan, bahwa yang terkoneksi di sini adalah berkaitan dengan individu. Bukan lembaga ponpes secara keseluruhan yang disebutkan itu, tapi adalah ada individu yang terhubung dengan pihak-pihak yang terkena proses hukum terorisme,” imbuhnya.

Sebelumnya, Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar mengungkap ada sejumlah pondok pesantren yang terafiliasi dengan kelompok terorisme. Hal itu disampaikan pada rapat kerja dengan Komisi III DPR RI pada Selasa (25/1).

“Kami menghimpun beberapa pondok pesantren yang kami duga terafiliasi dan tentunya ini merupakan bagian upaya-upaya dengan konteks intel pencegahan yang kami laksanakan di lapangan,” ujar Boy.

Sementara itu, BNPT sempat menunjukkan data pondok pesantren yang terafiliasi oleh kelompok terorisme. Dalam slide pemaparan BNPT terlihat data 11 pondok pesantren terafiliasi Jamaah Anshorut Khilafah (JAK).