JAKARTA, HOLOPIS.COM – Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bekasi Inayatullah mengatakan, bahwa pihaknya telah menerapkan pembelajaran jarak jauh (PJJ) sejak kemarin, Rabu (2/2).
Penerapan PJJ tersebut seiring dengan meningkatnya kasus Covid-19 di lingkungan sekolah. Tercatat sebanyak 597 orang terpapar Covid-19. Jumlah tersebut terdiri dari 218 guru dan 279 siswa.
“Untuk SD 4 persen. SD, SMP, SMA 7,8 persen (dari jumlah keseluruhan kasus aktif Corona). Ini kan sangat tinggi. Nah inilah yang dikhawatirkan Pak Plt (Wali Kota) untuk mencegah penyebaran COVID-19 di Kota Bekasi ini,” ujar Inayatullah kepada wartawan, Kamis (3/2).
Ia mengatakan bahwa dalam penerapan PJJ, terdapat pro dan kontra di kalangan orang tua siswa.
“Ya memang gini pasti ada pro dan kontra. Kita lihat tanggapan dan masukan masyarakat 60 persen ingin menginginkan PJJ dan 40 persen PTM,” ucapnya.
Inay mengatakan, pihaknya akan mengadakan survei kepada orang tua siswa selama proses PJJ berlangsung. Nantinya, pihaknya juga akan melakukan evaluasi dan monitoring bersama dengan pihak-pihak terkait.
“Kita akan lakukan evaluasi dan monitoring dari para pemangku kepentingan termasuk Dinas Kesehatan, Kementerian Agama, dan KCD (kantor cabang dinas) bersama sama termasuk nanti dari puskesmas nah ini bagaimana perkembangannya, juga dari pengawas,” ujarnya.
Rencananya, lanjut Inay, pihaknya akan tetap melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) untuk jenjang pendidikan setingkat SMA. Namun, rencana tersebut masih menunggu keputusan dari KCD.
“Hari ini saya juga sudah kordinasi dengan kepala KCD dan dia juga sudah membuat surat dan mengikuti apa yang menjadi kebijakan ketua komite dan juga pemulihan ekonomi di kota bekasi,” tuturnya.