Sebelumnya, Chief Executive Officer & Representative Director Yamaha Co LTD Yoshihiro Hidaka mengatakan, motor listrik Yamaha tersebut memiliki performa sebanding dengan motor matik kelas 125 cc.

Daya jangkau dengan baterai terisi penuh masih terus dimaksimalkan agar penggunaannya bisa sesuai dengan kebutuhan konsumen.

“Di Panel instrumen menunjukkan bahwa jarak jelajah yang tersisa adalah 70 km ketika hampir terisi penuh. Ini bukan angka yang akurat karena berubah tergantung pada pola mengemudi dan kondisi lingkungan seperti suhu. Tetapi dimungkinkan bisa 2 kali lebih banyak dari Yamaha E-Vino,” jelas Hidaka.

Di pasar domestik, PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) sebenarnya sudah punya kendaraan elektrifikasi lewat E-Vino yang pertama kali diperkenalkan pada 2017 lalu.

Namun, sayangnya sampai saat ini belum resmi dijual karena alasan masih melakukan riset pasar.

Meski sejumlah payung hukum kendaraan listrik sudah diundangkan oleh pemerintah, Yamaha Indonesia menilai masih perlu mempelajari konsumen dan memahami ekosistemnya.

Jika pabrikan motor besar sekelas Yamaha sudah mulai menjual kendaraan listrik, tak lama lagi era kendaraan nol polusi itu akan segera menjamur di Indonesia.