JAKARTA, HOLOPIS.COM – Sedikitnya 56 orang tewas dalam serangan udara di sebuah kamp pengungsi internal wilayah utara Tigray, Ethiopia.
Dilansir dari Skynews, Sabtu (8/1), 30 lainnya dinyatakan luka-luka.
Para pekerja yang minta agar identitasnya disamarkan, mengirimkan foto-foto orang terluka di rumah sakit kepada Reuters.
Mereka mengaku tidak diberikan izin untuk memberikan informasi kepada media.
“Mereka mengatakan bom meledak saat tengah malam. Keadaan sangat gelap dan mereka tidak bisa kabur,” kata salah satu pekerja dilansir dari Skynews.
Kamp yang terkena serangan itu berada di kota Dedebit di barat laut, dekat perbatasan dengan Eritrea.
Pemerintahan Ethiopia telah dituduh menargetkan warga sipil dalam konflik 14 bulan dengan pasukan pemberontak Tigrayan, dan mereka membantah tuduhan tersebut.
Serangan udara itu terjadi setelah pemerintah berjanji untuk memulai dialog dengan para lawan politik, dan disiarkan oleh media yang dikelola negara.
“Kunci dari perdamaian abadi adalah dialog,” demikian pernyataan dari kantor komunikasi pemerintah.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan, ia akan menyambut baik peningkatan yang berarti dalam akses kemanusiaan ke semua wilayah yang terkena dampak konflik yang telah berlangsung selama satu tahun itu.
Sebelum terjadi serangan terbaru ini, jumlah orang tewas akibat serangan udara sejak 18 Oktober tahun lalu sedikitnya memakan korban sebanyak146 orang, dengan 213 orang terluka.