Penyebab Saraf Kejepit

Beberapa posisi tubuh dapat meningkatkan tekanan sekitar saraf, seperti bertumpu pada siku ataupun kebiasaan menyilangkan kaki dalam waktu yang lama. Ada beberapa kondisi yang dapat menyebabkan saraf kejepit menurut dr. Andreas Wilson Setiawan, antar lain:

  • Postur tubuh yang tak baik dapat menambah tekanan pada tulang belakang dan juga saraf.
  • Herniasi Diskusi, suatu kondisi dimana terjadi diakibatkan oleh bantalan tulang belakang bergeser dari tempat yang seharusnya.
  • Rheumatoid Arthritis atau peradangan pada sendi.
  • Stenosis spinal, merupakan penyempitan yang tak normal pada tulang belakang.
  • Carpal tunnel syndrome, yaitu kondisi ketika saraf median dipergelangan tangan tertekan.
  • Setres dari pekerjaan yang terus menerus berulang.
  • Aktivitas olahraga yang rentan cedera.
  • Berat badan yang berlebihan juga menyebabkan saraf kejepit.

Jika Sobat Holopis mengalami cedera, memar, ataupun kondisi lainnya yang menyebabkan pembengkakan juga dapat memicu terjadinya saraf kejepit. Selain kondisi diatas, ada beberapa kelompok orang yang memang berisiko tinggi mengalami saraf kejepit, antara lain:

  • Orang yang sering menggunakan pergelangan tangan atau bahu secara berulang.
  • Wanita, karena memiliki tulang jari dan telapak tangan yang lebih kecil.
  • Orang yang mengalami obesitas atau kelebihan berat badan.
  • Ibu Hamil.
  • Penderita penyakit kelenjar tirois, seperti hipotiroidisme.
  • Penderita diabetes
  • Orang yang suka melakukan baring dalam waktu yang lama.

Lantas, apakah ada cara untuk mengatasinya?

Cara Mengatasi Saraf Kejepit

Jika Sobat Holopis mengalami saraf kejepit, pertama yang bisa kalian lakukan adalah mengurangi aktivitas pada bagian tubuh yang terdampak, dan untuk penderita saraf kejepit sebaiknya menghentikan aktivitas yang diduga sebagai penyebab, sehingga tak terjadi perburukan tekanan pada saraf.

Biasanya saraf kejepit disebabkan oleh carpal tunnel syndrome, beberapa dokter merekomendasikan pemakaian pembebat pada tangan kalian. Pembebatan ini harus digunakan setiap saat, bahkan saat tidur sekalipun.

Selain cara diatas, ada beberapa cara yang bisa Sobat Holopis lakukan, antara lain:

  • Fisioterapi

Jika Sobat Holopis ingin menangani saraf kejepit, kalian memerlukan fisioterapi untuk memperkuat otot-otot didaerah yang mengalami saraf kejepit. Cobalah latihan memperkuat otot guna mengurangi tekanan pada saraf.

  • Pemberian Obat Penghilang Rasa Nyeri

Jika Sobat Holopis mengalami saraf kejepit, cobalah untuk memberikan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), seperti ibuprofen ataupun naproxen, yang bisa meredakan rasa sakit. Beberpaa dokter juga biasanya memberikan obat suntikan kortikosteroid untuk mengurangi peradangan dan rasa nyeri.

  • Operasi

Saraf kejepit bisa berlangsung selama berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan dan tak kunjung membaik walaupun sudah diberikan perawatan seperti fisioterapi atau memberikan obat penenang rasa nyeri. Apabila kedua cara ini tak kunjung membuat kalian tak membaik, cobalah atasi dengan operasi. Biasanya operasi yang dilakukan tergantung pada lokasi yang sakit, misalnya perbaikan herniasi diskusi.

Walaupun saraf kejepit terkadang sulit kita hindari, tetapi ada banyak langkah yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko terjadinya saraf kejepit, seperti menjaga berat badan, berolahraga secara teratur, berhenti ngerokok, dan menjaga postur tubuh kalian saat tidur ataupun beraktivitas.

Cobalah lakukan diagnosis dini, yang dapat membuat penanganan saraf kejepit lebih mudah untuk diketahui dan hasilnya pun juga lebih baik. oleh karena itu, jika Sobat Holopis mengalami gejala saraf kejepit, segeralah untuk periksa diri kalian ke dokter untuk memastikan dan mendapatkan penanganan yang tepat.