JAKARTA, HOLOPIS.COM – Presiden Jokowi mengklaim bahwa neraca perdagangan di Indonesia selama 19 bulan terakhir mengalami peningkatan yang sangat pesat.
Bahkan, Jokowi sesumbar bahwa pemulihan ekonomi Indonesia di masa pandemi justru mengalami penguatan yang sangat signifikan. Termasuk di antaranya adalah kegiatan ekspor dan impor.
“Saya kira pemulihan ekonomi kita ini cukup kuat. Neraca dagang kita surplus 34,4 miliar dolar AS, dalam 19 bulan surplus terus, belum pernah kita mengalami seperti ini. Ekspor kita juga naik Y-on-Y 49,7 persen. Impor juga naik, bahan baku, bahan penolong 52,6 persen,” klaim Jokowi, Senin (3/1).
Klaim yang disampaikan Jokowi saat Peresmian Pembukaan Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2022 itu, bahkan menyebutkan bahwa kenaikan nilai ekspor akibat kebijakan yang diambilnya terkait dengan penghentian ekspor bahan mentah.
“Dan ekspor kita kenapa naiknya setinggi itu? Salah satunya karena kita hentikan ekspor raw material, ekspor bahan mentah dari minerba kita, yaitu nikel. Yang saya lihat biasanya hanya satu sampai dua miliar, kemarin akhir tahun sudah hampir mencapai 21 miliar, USD 20,8 miliar. Saya kira keberanian kita menyetop itu hasilnya kelihatan,” klaimnya kembali.