Jumat, 20 September 2024
Jumat, 20 September 2024

Rekomendasi IDAI Terkait Pelaksanaan PTM di Tengah Ancaman Omicron

JAKARTA, HOLOPIS.COM – Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menerbitkan sejumlah rekomendasi terkait dengan pelaksanaan program pembelajaran tatap muka (PTM) di Indonesia.

Rekomendasi itu juga diberikan dengan mempertimbangkan temuan kasus varian SARS-CoV-2 B.1.1.529 atau Omicron yang saat ini sudah mencapai ratusan kasus.

Ketua Umum IDAI, Piprim Basarah Yanuarso mendorong agar pelaksanaan PTM hanya dilaksanakan ketika 100 persen guru dan petugas sekolah rampung menerima vaksin Covid-19. Rekomendasi ini merupakan pemutakhiran per 2 Januari 2022.

“Anak yang dapat masuk sekolah adalah anak yang sudah diimunisasi Covid-19 lengkap dua kali dan tanpa komorbid,” kata Piprim dalam keterangan tertulis, (2/1).

DAI, lanjut Piprim, telah mengkategorikan sejumlah rekomendasi yang lebih detail sesuai golongan usia anak.

Yang pertama, untuk kategori usia 12-18 tahun dapat melakukan PTM dengan kapasitas 100 persen asalkan tidak ada peningkatan kasus Covid-19 dan tidak ada transmisi lokal Omicron di daerah tersebut.

Selanjutnya, pembelajaran hybrid bagi usia 12-18 tahun dengan komposisi 50 persen daring dan 50 persen luring dapat dilakukan dengan syarat sebagai berikut:

1. Masih ditemukan kasus Covid-19 dengan kondisi positivity rate sebesar 8 persen.
2. Ditemukan kasus transmisi lokal Omicron yang masih dapat dikendalikan.
3. Anak dan tenaga pendidik sudah menerima vaksinasi Covid-19 lengkap.

Sementara untuk anak usia 6-11 tahun masih belum direkomendasikan membuka akses PTM dengan kapasitas 100 persen. IDAI merekomendasikan 50 persen daring dan 50 persen luring bagi anak usia 6-11 tahun dengan syarat tidak ada peningkatan kasus Covid-19 dan tidak ada transmisi lokal Omicron di daerah tersebut.

Sedangkan untuk PTM hybrid outdoor dengan komposisi 50 persen daring dan 50 persen luring bisa dilakukan dengan syarat sebagai berikut:

1. Masih menemukan kasus Covid-19 dengan kondisi positivity rate sebesar 8 persen.
2. Ditemukan kasus transmisi lokal Omicron yang masih dapat dikendalikan.
3. Penyelenggara PTM memiliki fasilitas outdoor seperti halaman sekolah, taman, pusat olahraga, dan ruang publik terpadu ramah anak.

Adapun IDAI masih belum merekomendasikan pembukaan aktivitas PTM untuk anak di bawah usia 6 tahun. Sekolah dapat memberikan pembelajaran sinkronisasi dan asinkronisasi dengan metode daring serta melibatkan masing-masing orang tua.

“Sekolah pembelajaran tatap muka belum dianjurkan bagi usia di bawah 6 tahun, sampai dinyatakan tidak ada kasus baru Covid-19 atau tidak ada peningkatan kasus baru,” jelas Piprim.

Piprim juga mendorong agar anak yang memiliki penyakit penyerta atau komorbid dapat berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter spesialis anak. Komorbiditas pada anak di antaranya seperti diabetes melitus, penyakit ginjal kronik, autoimun, penyakit paru kronis, obesitas, hipertensi, dan lainnya.

Piprim juga mendesak agar baik pemerintah dan sekolah mampu memberikan kebebasan kepada orang tua dan keluarga anak untuk memilih model pembelajaran baik daring maupun luring dan tanpa paksaan.

“Dan rekomendasi ini sifatnya dinamis, disesuaikan dengan perkembangan terkini,” ujar Piprim.

Lebih lanjut, Piprim juga meminta penyelenggara PTM untuk memastikan sekolah harus patuh terhadap protokol kesehatan Covid-19. Di antaranya penggunaan masker yang diwajibkan di area sekolah, kemudian ketersediaan fasilitas cuci tangan, hingga fasilitas yang memberikan akses untuk jaga jarak.

Temukan kami juga di Google News lalu klik ikon bintang untuk mengikuti. Atau kamu bisa follow WhatsaApp Holopis.com Channel untuk dapatkan update 10 berita pilihan dari redaksi kami.

Rekomendasi

berita Lainnya
Related

Monkey Pox Ditularkan oleh Homo Seksual

HOLOPIS.COM, JAKARTA - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin membenarkan...

Menkes Bongkar Bobroknya Sistem Kesehatan di Indonesia

HOLOPIS.COM, JAKARTA - Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi...

Manfaat Okra, Superfood Punya Segudang Kebaikan untuk Kesehatan

Okra, atau yang juga dikenal dengan nama ladies' fingers, merupakan sayuran hijau yang banyak digunakan dalam berbagai masakan di seluruh dunia. Meski sering dianggap sebagai sayuran sederhana, okra sebenarnya kaya akan manfaat kesehatan yang luar biasa.
Prabowo Gibran 2024 - 2029
Ruang Mula

Berita Terbaru