JAKARTA, HOLOPIS.COM Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memperkirakan permintaan pasokan ikan memasuki libur akhir tahun 2021 akan mengalami peningkatan yang signifikan.

Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Artati Widiarti mengungkapkan, permintaan jenis ikan tuna, kakap, kerapu, kuwe, bawal, bobara, bandeng serta ikan air tawar seperti gurame dan nila akan mengalami peningkatan 10 sampai 50 persen dibanding biasanya.

“Untuk ikan-ikan tersebut kami prediksi mengalami peningkatan permintaan hingga 50 persen karena dicari orang saat perayaan akhir tahun,” kata Artati, Rabu (29/12).

Artati menegaskan, meski mengalami peningkatan, volume ketersediaan ikan selama bulan Desember 2021 dan Januari 2022 sebesar 2.497.000 ton. Jumlah tersebut diyakini sangat mencukupi ketersediaan ikan pada Natal dan menjelang Tahun Baru.

“Terlebih kebutuhan ikan diperkirakan sebesar 2.230.000 ton pada periode tersebut. Kami perkirakan terdapat surplus ketersediaan ikan sebesar 267.000 ton,” bebernya.

Guna menjaga stabilitas pasokan dan harga ikan saat Natal dan Tahun Baru, Artati menyebut KKP telah menyiapkan sejumlah langkah seperti pengembangan program penangkapan terukur dan pengembangan perikanan budidaya.

Selain itu, KKP juga telah melakukan konsolidasi dan komunikasi dengan pemasok, asosiasi, BUMN perikanan, retail modern, rumah makan, dan dinas kelautan dan perikanan untuk mengamankan pasokan dan harga ikan.

Artati mengungkapkan, jajarannya juga telah menggelar Focus Group Discussion (FGD) yang melibatkan berbagai pihak (BPS, Kemendag, unit Eselon I lingkup KKP, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi di beberapa lokasi survei, stakeholders perikanan terkait lainnya, pedagang grosir/eceran, restoran serta pasar ritel modern di beberapa kota besar). Selanjutnya, tim Ditjen PDSPKP melakukan survei lapangan ke beberapa kota besar di antaranya Medan, Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Denpasar, Makassar, Manado dan Ambon.

“Langkah lain yang kita lakukan ialah fasilitasi sarana rantai dingin berupa cold storage, pabrik es dan kendaraan berpendingin,” urainya.

Tak hanya itu, KKP juga mengimplementasikan Sistem Resi Gudang komoditas ikan, kemitraan dengan marketplace serta penyedia jasa logistik untuk keterjangkauan ikan serta melakukan monitoring pasokan dan harga ikan.

“Intinya kita antisipasi, jadi masyarakat tak perlu khawatir untuk merayakan momen natal dan pergantian tahun dengan menu-menu ikan,” pungkasnya.