JAKARTA, HOLOPIS.COM – Pemerintah berencana untuk menghentikan ekspor bahan mentah minerba secara bertahap.
Merespon hal tersebut, Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan bahwa pihaknya akan terus mendorong tumbuhnya industri pengolahan dan pemurnian (smelter).
“Bapak Presiden Jokowi menekankan, kita akan setop ekspor bahan mentah nikel, kemudian tahun depan untuk bauksit, selanjutnya tembaga, emas, dan timah. Artinya, kita harus mendirikan industri smelternya di tanah air dalam rangka meningkatan nilai tambah raw material tersebut,” kata Agus, Selasa (28/12).
Perlu diketahui sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama dengan sejumlah Menteri di Kabinet Indonesia Maju jilid II, meresmikan pabrik smelter bijih nikel PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) yang berlokasi di Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah.
Politikus Partai Golkar tersebut menjelaskan bahwa perusahaan yang baru saja diresmikan itu, nantinya akan menghasilkan feronikel dengan kapasitas produksi mencapai 1,8 juta ton per tahun.
Hal ini dapat diasumsikan bahwa nilai tambah dari bijih nikel yang diolah menjadi feronikel, meningkat sebesar 14 kali lipat, dan apabila bijih nikel diolah menjadi billet stainless steel, nilai tambahnya meningkat 19 kali lipat.
“Oleh karenanya, dengan penambahan investasi oleh PT GNI ini, program hilirisasi mineral berbasis sumber daya alam di tanah airbisa semakin cepat pencapaiannya. Hal ini melengkapi lini produksi yang dilakukan oleh pabrik smelter PT Obsidian Stainless Steel di Konawe, Sulawesi Tenggara,” paparnya.