JAKARTA, HOLOPIS.COM – Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi Sukamdani, mengatakan tingkat keterisian atau okupansi hotel di Jakarta cukup tinggi mencapai 70-80 persen selama natal dan menjelang tahun baru 2022.
“Naik cukup bagus, tergantung lokasi. Tapi kalau Jakarta naiknya cukup tinggi karena ada karantina dan ditambah orang mau liburan akhir tahun. Jadi okupansinya (hotel) relatif cukup baik. Jakarta antara 70-80 persen overall-nya,” kata Haryadi (25/12).
Sementara untuk daerah lain, seperti Jawa Barat, juga alami kenaikan yang serupa. Apalagi daerah-daerah destinasi wisata seperti Bandung, Garut, dan Ciater, tingkat okupansi hotel atau penyewaan kamar diangka 70 hingga 80 persen.
“Jawa Barat tergantung, kalau yang destinasi wisata pasti ramai. Seperti Bandung, Garut, Ciater, juga tinggi sekitar 70-80 persenan. Ini cukup begeliat,” ujarnya.
Hal itu pengaruh dari dipengaruhi oleh kebijakan Pemerintah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 periode Natal dan Tahun Baru batal diterapkan di seluruh Indonesia.
Upaya ini untuk membuat kebijakan yang lebih seimbang dengan tidak menyamaratakan perlakuan di semua wilayah jelang Nataru.
“Apalagi PPKM-nya tidak jadi diterapkan dan tidak jadi ada pembatasan, itu menolong banget. Semoga kedepannya tidak ada aneh-aneh lagi soal Covid-19,” ujarnya.