JAKARTA, HOLOPIS.COM Kasus kelaparan meningkat pada musim libur di Amerika Serikat.

Biro Sensus AS atau (the U.S Census Bureau) memperkirakan sekitar 21 juta warga Amerika tidak memiliki makanan yang cukup pada awal Desember.

Hal tersebut seiring dengan pembiayaan bantuan sosial akibat pandemi yang semakin terkuras, sementara harga bahan makanan semakin naik.

Keluarga dengan penghasilan rendah akan menghadapi lebih banyak tekanan dengan berakhirnya pembayaran kredit pajak anak bulanan.

Senat pun menemui jalan buntu pada undang-undang untuk memperpanjang program yang didukung oleh Presiden Joe Biden.

Jumlah keluarga yang terkadang tidak memiliki cukup makanan pada bulan ini mencapai 9.7%.

Harga makanan di Amerika Serikat mengalami peningkatan sebesar 6.4% dibandingkan pada tahun lalu.

Klinik-klinik yang bertujuan untuk merawat anak-anak kekurangan gizi mengalami peningkatan.

Pembayaran kredit pajak anak di AS berfungsi sebagai uang muka atas pengembalian pajak yang diterima oleh keluarga yang berpenghasilan kurang dari $150.000 (Sekitar Rp 2 Miliar) per tahun.

Orang tua akan menerima $300 (Sekitar Rp 4 Juta) setiap bulan untuk setiap anak di bawah usia 6 tahun, dan $250 (Sekitar Rp 3.5 Juta) per bulan untuk setiap anak di bawah usia 18 tahun.

Namun RUU terkait pajak ini masih belum menemui titik terang.

Selain menghadapi permasalahan kelaparan, Amerika Serikat saat ini juga tengah menghadapi permasalahan Omicron.

Diberitakan sebelumnya, sekitar 73% kasus Covid-19 dikarenakan varian Omicron.