Kronologi Kejadian

Meski tidak ada benturan, pemotor itu tampak kesal dengan sopir angkutan feeder BST Solo itu. Setelah melintasi simpang empat Notosuman, angkutan feeder itu berhenti di bus stop. Sesuai aturan, semua angkutan feeder BST harus berhenti di bus stop.

Kesempatan itu ternyata malah dimanfaatkan oleh si pengendara motor untuk meluapkan emosinya. Pengendara motor itu tiba-tiba lalu balik arah dan memarkir sepeda motor tepat di depan angkutan feeder sehingga membuat kendaraan tak bisa jalan.

Pengendara motor itu sempat menggedor pintu kemudi angkutan feeder dan memaksa sang sopir keluar. Ia memaki sang sopir dengan kata-kata kasar. Bahkan, pengendara motor itu nekat memukul kepala sopir itu sebanyak dua kali.

Pukulan pertama dengan tangan kosong mengenai bagian atas telinga. Pukulan pertama itu memang tidak membuat kepalanya lecet atau berdarah. Namun, pukulan itu sudah cukup membuat pengemudi feeder BST Solo itu pusing. Sementara pukulan kedua menggunakan sebuah helm membuat pelipis Sudibyo lecet dan lebam hingga mengeluarkan darah.

Project Manager PT TGM Solo, Suyanta, mengatakan korban mengalami pukulan tangan kosong pada bagian atas telinga. Selain itu dia mengalami pemukulan dengan helm di bagian pelipis.

“Itu menyebabkan memar dan keluar darah di atas pelipis pengemudi atas nama Sudibyo,” katanya.