JAKARTA, HOLOPIS.COM Cinta pertama hampir setiap manusia adalah ibunya. Bagaimana tidak, ibulah yang mengandung selama 9 bulan, melahirkan, merawat, hingga menjadi tempat berlindung dan keluh kesah anak tercintanya.

Sudah menjadi hal universal di seluruh dunia untuk mendedikasikan satu hari demi menghargai sosok ibu. Meskipun dirayakan secara global, Indonesia punya tanggal sendiri untuk merayakan Hari Ibu.

Sejarah terbentuknya Hari Ibu pun mengandung makna yang lebih luas.

Bukan hanya ditujukan oleh sosok perempuan yang mengandung selama 9 bulan, Hari Ibu juga didedikasikan untuk seluruh perempuan Indonesia hebat dengan segala perjuangan mereka.

Berawal dari Kongres Perempuan Indonesia yang digelar di Bandung pada tanggal 22 Desember 1928.

Kongres Perempuan Indonesia yang berlangsung pada masa pemerintahan kolonial Hindia Belanda tersebut beranggotakan sekitar 600 perempuan.

Ratusan perempuan berkumpul dari berbagai macam suku, agama, pekerjaan, serta usia.

Terbentuknya organisasi perempuan itu bertujuan untuk memberikan motivasi dan menyulut api semangat para organisasi perempuan dari berbagai wilayah agar bersama-sama memperbaiki dan memperjuangkan nasib kaum perempuan.

Hari Ibu pun ditetapkan pada tanggal itu, dengan harapan agar perjuangan para perempuan Indonesia akan selalu dikenang dan dihargai dalam membantu memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Ditetapkannya Hari Ibu juga tercantum dalam keputusan Presiden Soekarno dalam Dekrit Presiden Nomor 316 tahun 1959 yang menetapkan tanggal 22 Desember sebagai Hari Ibu Nasional.

Dengan adanya sebuah hari yang didedikasikan untuk seorang ibu, dan perempuan-perempuan kuat Indonesia, diharapkan dapat menjadi momentum rasa persatuan, dan mendukung perjuangan perempuan dari berbagai sektor untuk Indonesia yang lebih maju.

Selamat hari Ibu untuk seluruh wanita Indonesia!