yandex
Senin, 30 Desember 2024

Roti Buaya Bukan Sekedar Makanan, Tapi Punya Sejarah dan Filosofi

Roti Buaya Jadi Hantaran Pernikahan

Dalam sebuah acara pernikahan adat Betawi, biasanya pihak pengantin pria akan membawa roti buaya yang akan diberikan kepada pihak mempelai perempuan.

Bahkan, roti buaya yang dijadikan sebuah hantaran tidak boleh ada cacat atau rusak sampai diterima oleh pihak mempelai wanita. Lalu ukuran roti buaya juga memiliki makna, jika ukurannya semakin besar dipercayai berhubungan dengan masa depan rumah tangga sang pengantin.

Ada juga kepercayaan lainya, saat ada seseorang yang belum menikah makan roti buaya maka akan cepat beertemu jodohnya.

Roti buaya yang dijadikan hantaran, biasanya jumlahnya sepasang. Bahkan dilengkapi dengan telur dan anak buaya sebagai harapan kelak pengantin ini cepat diberi momongan.

roti buaya
Roti Buaya punya filosofi mendalam, dalam sebuah hubungan pernikahan. (Ist)

 Roti Buaya Dulu Tidak Untuk Dimakan

JJ. Rizal seorang sejarahwan Betawi menceritakan, dahulu roti buaya bukan menjadi sebuah makanan untuk dimakan. Apalagi, dulu roti buaya dibuat dengan tekstur sangat keras.

Roti yang aslinya punya rasa tawar ini bisa tahan lama karena hanya terbuat dari campuran tepung terigu dan air.

Biasanyaa setelah pesta pernikahan selesai, roti buaya hanya akan disimpan diatas lemari di kamar pengantin.

Roti buaya hanya didiamkan hingga hancur termakan usia, ini sebagai gambaran pasangan suami istri yang tetap bersama.

Seiring berjalannya waktu, kini roti buaya sudah mulai banyak dimodifikasi bahkan sudah bisa dimakan. Beberapa pembuat roti buaya, memberi isian cokelat, selai dan rasa lainnya yang membuat rasanya makin enak.

Temukan kami di Google News, dan jangan lupa klik logo bintang untuk dapatkan update berita terbaru. Silakan follow juga WhatsApp Channnel untuk dapatkan 10 berita pilihan setiap hari dari tim redaksi.

Berita Lainnya

Presiden Republik Indonesia

BERITA TERBARU

Viral