JAKARTA, HOLOPIS.COM – Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto menyebut, penyelenggaraan Presidensi G20 Indonesia berpeluang meningkatkan konsumsi dalam negeri hingga Rp1,7 triliun.

Event internasional ini juga akan beri penambahan PDB yang diperkirakan mencapai Rp7,47 triliun, serta pelibatan tenaga kerja sekitar 33 ribu pekerja di berbagai sektor industri.

“Secara ekonomi, hal ini akan mendorong kepercayaan dari investor global untuk percepatan pemulihan ekonomi nasional,” kata Menko Airlangga (17/12).

Selain memberikan keuntungan bagi pemulihan ekonomi nasional, Presidensi G20 di Indonesia juga berperan penting menjembatani keberagaman yang ada dalam Forum G20. Indonesia yang memiliki falsafah musyawarah dan mufakat diharapkan bisa menjembatani antar berbagai kelompok negara.

“Indonesia dan masyarakat dunia sedang menunggu Presidensi G20 Indonesia untuk mengambil kebijakan yang berwawasan ke depan, bersifat inklusif dan langkah-langkah yang konkret di luar narasi-narasi politik,” ungkapnya.

Menko Airlangga mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo mencita-citakan G20 sebagai platform kerjasama ekonomi dengan tiga sektor yaitu arsitektur kesehatan global, transformasi ekonomi melalui digitalisasi, dan transisi menuju energi yang berkelanjutan.

“Kita merasakan manfaat teknologi digital di berbagai sektor, dan tentunya kita akan terus mendorong sektor-sektor yang dapat menjadi mesin-mesin pertumbuhan baru sebagai nilai dari ekonomi digital sendiri,” imbuhnya.

Indonesia diharapkan mampu melahirkan terobosan-terobosan baru, termasuk di sektor transisi energi bagi semua negara dengan mempromosikan adopsi teknologi yang terjangkau, mekanisme pembiayaan bersama, dan prioritas transisi energi yang berkelanjutan.