JAKARTA, HOLOPIS.COM – Ribuan orang melakukan aksi protes tolak wajib vaksin dan lockdown akibat Covid-19 di Selandia Baru.
Protes tersebut terjadi seiring dengan Selandia Baru yang telah mencapai 90% dari populasi telah menerima vaksinasi penuh.
“Saya tidak akan bisa dipaksa, dan tidak akan mau memasukkan sesuatu yang tidak sayang inginkan di dalam tubuh saya (vaksin).” Kata salah satu pengunjuk rasa.
Dilansir dari Reuters (15/12), peraturan lockdown ketat di Selandia Baru telah membantu negara tersebut menahan jumlah infeksi virus corona.
Namun, peraturan yang ketat telah mengundang banyak kritik yang menuntuk lebih adanya kebebasan, serta membatalkan peraturan wajib vaksin.
Para pengunjuk rasa tidak mengikuti prokes seperti mengenakan masker saat melakukan aksinya.
Mereka memegang papan bertuliskan ‘Kebebebasan ketimbang ketakutan,’ ‘Lockdown menghancurkan hidup,’ ‘Kiwis (Masyarakat Selandia Baru) Bukanlah Kelinci Percobaan,’ dll.
Banyaknya tekanan, Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern pun melonggarkan peraturan Covid-19 selama libur natal.
Seperti diberitakan sebelumnya, sebanyak 90% masyarakat Selandia Baru dari populasi 3.8 juta orang telah divaksinasi secara penuh.
Selain itu, regulator kesehatan negara tersebut telah memberikan persetujuan sementara penggunaan vaksin COVID-19 Pfizer Inc untuk anak-anak berusia 5 hingga 11 tahun.