JAKARTA, HOLOPIS.COM – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto meninjau lokasi terdampak erupsi Gunung Semeru.

Tak hanya memantau jembatan Gladak, Kepala BNPB juga menyoroti pelayanan tanggap darurat terhadap masyarakat yang sudah optimal.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menjelaskan bahwa Jembatan Gladak yang menghubungkan antara Lumajang dan Malang menjadi salah satu yang terdampak dari erupsi Gunung Semeru pekan lalu.

“Jembatan Gladak Perak penghubung Lumajang dan Malang terputus akibat erupsi Gunung Semeru, yang menyebabkan aktivitas warga dari kedua kota ini tersendat, khususnya di Kecamatan Pronojiwo dan Kecamatan Candipuro,” jelas Abdul Muhari, Rabu (15/12).

Abdul juga menjelaskan untuk pendistribusian logistik dan juga penanganan pengungsi sudah berjalan dengan baik, khususnya di Kecamatan Candipuro.

Dengan kabar pelayanan di Kecamatan Candipuro berjalan dengan baik, maka Kepala BNPB berkunjung ke Kecamatan Pronojiwo untuk memastikan pelayanannya juga optimal.

Berdasarkan data sementara Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalops) BNPB per selasa (14/12), erupsi Gunung Semeru telah menyebabkan 48 warga meninggal dunia, 18 orang luka berat, dan 9 orang luka ringan.

Saat ini, pengungsi di Kecamatan Pronojiwo berjumlah 1.056 jiwa tersebar di empat titik pengungsian.