BANDUNG, HOLOPIS.COM – Menteri Sosial Tri Rismaharini mengungkapkan bahwa dirinya telah mengirimkan tim untuk memberikan perlindungan sosial kepada puluhan santriwati yang menjadi korban pemerkosaan ustad HW.
Dari puluhan perempuan santriwati Pesantren Tahfidz Madani, Kecamatan Cibiru, Kota Bandung, rata rata mereka masih mengalami trauma mendalam akibat perilaku ustad bejat tersebut.
“Kemensos sudah mengirimkan tim untuk merespon kasus ini. Pengamatan tim yang datang menemui, mereka terlihat masih sangat trauma sehingga dalam kunjungan itu lebih diarahkan untuk memberikan ketenangan dan motivasi kepada anak serta mengetahui harapan mereka,” kata Risma, Selasa (14/12).
Dari lima korban empat di antaranya memiliki anak, bahkan salah satu di antaranya memiliki dua anak akibat perkosaan yang dilakukan HW. Semua anak, dikatakan Risma, menyampaikan ingin menempuh pendidikan persamaan, namun mereka merasa minder dan kesulitan melanjutkan pendidikan di sekolah formal akibat tidak memiliki catatan pendidikan.
“Dalam pertemuan dengan tim, anak-anak ini rata-rata ingin melanjutkan sekolah. Tapi masalahnya, mereka tidak memiliki ijazah,” imbuhnya.
Anak-anak lainnya yang sudah masuk ke pesantren sejak SD itu tidak memiliki catatan hasil pendidikan termasuk raport dan ijazah padahal mereka sudah tinggal bertahun-tahun. Risma menyatakan, saat ini Kemensos menyiapkan pendamping yang akan memberikan trauma healing. Pekerja Sosial juga mendampingi korban dalam proses penegakan hukum oleh kepolisian. Yang penting, lanjut Risma, adalah bagaimana agar harapan mereka tidak putus.
“Keinginan mereka untuk bisa sekolah ini menemui kendala pada tidak adanya ijazah atau raport. Padhal kan usia mereka ada yang sudah 18 tahun,” tukasnya.
Risma menambahkanm bahwa pihaknya telah memerintahkan jajaran untuk menjalin koordinasi dengan instansi terkait.
Instansi tersebut adalah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Komisi Perlindungan Anak Indonesia, dan sebagainya.
“Masalah ini harus kita cari jalan keluarnya bersama-sama,” tegasnya.