“Tahun 2019 itu aduan pertama yang masuk ke kita bahwa dosen DA melakukan pelecehan seksual melalui WhatsApp. Setelah aduan satu masuk itu ternyata ada aduan lain yang masuk dengan pelaku yang sama yaitu dosen DA,” kata Aprilia mengutip CNNIndonesia.com (13/12).
Menurut Aprilia, dalam bukti tangkapan layar itu, DA meminta mahasiswi yang hendak izin tidak mengikuti kelas untuk dicium terlebih dahulu.
DA bahkan mengajak tidur bersama agar urusan mahasiswi di jurusannya bisa ia permudah.
“Dosen DA tuh bilang kalau mau dapat izin harus cium dulu, kalau bibir kamu merah, saya mau cium. Terus bilang kalau kamu mau dipermudah segala urusan kamu di prodi ini, tidur bareng saya dulu nanti kita curhat-curhat baru saya permudah semuanya,” kata Aprilia mengutip chat DA.
Menyikapi kejadian tersebut, pihak Fakultas menyatakan akan menyelesaikan masalah ini secara internal. Sementara, kata Aprilia, pihak prodi menganggap kelakuan DA sebagai bercanda dan meminta korban bersabar.
“Respons dari pihak kampus itu kayak bilang kalau dosen DA hanya bercanda dan kebanyakan korbannya disuruh sabar dan memaklumi perilaku dosen DA karena dosen DA diketahui belum menikah jadi memang suka bercanda-canda centil sama mahasiswa gitu,” ungkap Aprilia.