LUMAJANG, HOLOPIS.COM – Korban meninggal pasca bencana erupsi Gunung Merapi sepekan lalu tercatat sudah mencapai 45 orang.

Kolonel Inf Irwan Subekti selaku Dansatgas Penanggulangan Dampak APG Gunung Semeru dari Posko Tanggap Darurat Kecamatan Pasirian menjelaskan, jumlah tersebut bertambah dari jumlah sebelumnya sebanyak 43 jenazah.

“Pada hari ini, tim kembali menemukan dua korban di wilayah Dusun Kamar Kajang, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur,” kata Irwan, Jumat (10/12).

Untuk korban lainnya, Irwan menjelaskan ada 9 orang, 19 orang luka berat dan 19 lainnya luka ringan. Adapun sebanyak 19 orang yang luka ringan ini juga memiliki luka atau penyakit lain di luar luka bakar akibat awan panas guguran Gunung Semeru.

Irwan juga menjelaskan, jumlah orang yang mengungsi ada sebanyak 6.573 pengungsi yang tersebar di 124 titik pengungsian. Adapun menurut Dansatgas, sebanyak 124 titik pengungsian itu terbagi sebanyak 24 titik di lokasi pengungsian terpusat dan sisanya yakni 102 titik merupakan pengungsian mandiri maupun di lokasi kerabat para warga terdampak.

Sementara itu, mengenai bantuan logistik, Irwan mengungkapkan jumlahnya terbilang sudah sangat banyak dan dapat mencukupi kebutuhan para pengungsi.

“Akan tetapi kebutuhan prioritas dan mendesak para warga pengungsi seperti air bersih, peralatan tidur, perlengkapan mandi hingga pakaian dalam dewasa masih minim,” tukasnya.

Lebih lanjut, Subekti mengimbau kepada seluruh pihak yang hendak menyalurkan bantuan untuk membantu meringankan beban para pengungsi agar tidak membawa terlalu banyak rombongan maupun kendaraan, mengingat hal itu dapat menghambat akses lalu lintas di lokasi posko dan pengungsian sehingga justru dapat menjadi kendala baru.