JAKARTA, HOLOPIS.COM Meningkatnya penggunaan rokok elektrik atau vape diantara kalangan muda Selandia Baru semakin mengkhawatirkan.

Hal itu dikarenakan tren ‘vaping’ di Selandia Baru dapat membuat usaha pemerintah untuk melumpuhkan industri tembakau menjadi sulit.

“Memang melegakan jika generasi baru tidak merokok, namun ada kekhawatiran tentang tersebarnya pesan yang berisi bahwa vape lebih aman ketimbang rokok tradisional,” kata Letitia Harding, kepala eksekutif Yayasan Asma dan Pernapasan (ARFNZ), Jumat (10/12).

Seperti diketahui, Selandia Baru membuat rencana untuk melarang anak muda dari membeli rokok selama hidup mereka.

Sayangnya, peraturan baru yang dibuat tidak mengikutsertakan rokok elektrik atau vape, yang dikatakan lebih ‘aman’ ketimbang rokok tradisional.

Vaping sendiri merupakan proses pemanasan cairan (liquid) yang mengandung nikotin dan mengubahnya menjadi uap yang dihirup pengguna.

Dilansir dari Reuters, dampak kesehatan jangka panjang dari vape sebagian besar masih belum diketahui.