JAKARTA, HOLOPIS.COM – Tampaknya salah satu obsesi orang-orang adalah bisa menjadi kaya dan berkecukupan. Tapi apa mungkin seseorang bisa menjadi kaya, dan apakah orang yang punya rumah mewah, mobil mewah maupun HP mahal pasti kaya raya?. Oh, tunggu dulu, bukan itu barometer status kaya.
Financial Trainer, Ligwina Hananto membagikan perspektifnya kepada masyarakat melalui kultweetnya yang dikutip oleh Holopis.com.
Menurut Ligwina, untuk menjadi kaya bisa melakukannya dengan berhemat, punya investasi. Tapi sayangnya, hanya dengan itu pun ternyata tidak menjamin seseorang bisa kaya.
“Hemat saja gak bikin kaya. Investasi saja gak bikin kaya. Banyak gaya juga gak bikin kaya,” kata Ligwina di akun Twitter @mrshananto, Kamis (9/12).
Jadi apa yang membuat kita bisa menjadi kaya raya. Ligwina menyebut rumus sederhana agar kita bisa benar-benar menjadi orang kaya.
Jadi perlu meningkatkan aset dan menurunkan utang secara konsisten.
“Definisi kaya itu dari finansial, ternyata sebagai berikut. Aset – utang = kekayaan bersih. Jadi perlu meningkatkan aset dan menurunkan utang secara konsisten,” tuturnya.
Meningkatkan aset bisa melalui banyak cara, salah satunya adalah meningkatkan nilai investasi. Kemudian pintar-pintarlah menyisihkan penghasilan dari karir. Semakin besar nominal yang disisihkan, di situlah kualitas kekayaan kita.
“Gimana caranya supaya aset meningkat terus?. Bisa dari investasi memang. Tapi ternyata faktor yang penting juga adalah kemampuan menyisihkan yang perlu meningkat dengan karir dan penghasilan meningkat,” jelasnya.
Lantas bagaimana cara agar utang semakin kecil. Caranya adalah upayakan membayar dan melunasinya. Kemudian setelah itu bijaklah dalam mengambil utang. Disarankan agar utang yang terpaksa diambil adalah lebih untuk kepentingan produktif, bukan sekedar konsumtif.
“Gimana caranya supaya utang berkurang terus? Ada satu cara magis yaitu, bayar. Iya, gak bisa gak. Harus mau bayar. Ini bagian dari komitmen dan kesadaran diri untuk bertanggung jawab atas utang sendiri,” tuturnya.
Kemudian untuk mengetahui seberapa sih kekayaan bersih dari hasil aset dikurang utang, Ligwina menyarankan agar kita rutin melakukan financial check up setiap tahunnya. Ini dilakukan dalam rangka mengukur seberapa besarkan potensi menjadi kaya.
“Kekayaan bersih. Nah, ini bisa diukur kan. Setiap tahun bikin Financial Check Up. Kelihatan deh kekayaan bersih ini berkembang atau gak,” tandasnya.
“Maka mari mengumpulkan aset dan pilih-pilih kalau ngutang,” imbuh Ligwina.
Nikmati proses
S2 dari Bina Nusantara (Binus) tersebut memandang bahwa sebenarnya tujuan utama bukanlah kaya, akan tetapi apakah duit bersih yang dimiliki cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup atau tidak.
“Gue tuh udah lama berpendapat, kaya mustinya bukan ultimate goal. Yang penting itu duitnya cukup,” tuturnya.
Karena ketika duit cukup maka bisa ditentukan sendiri untuk memenuhi kebutuhan apa duit tersebut. Dan yang utama untuk menjadi kaya menurutnya adalah dengan menikmati prosesnya.
“Karena di sana ada angkanya. Ada step by step nya. Sampai tercapai. Karena sekadar kaya rasanya kurang. Kalau ada tujuan, jadi ada bobot dan makna,” pungkasnya.