Advertisement
Categories: Opini

Kasus Viral Novia Widyasari Dilihat dari Sudut Pandang Psikologi

Advertisement

Kasus Novia Widyasari mahasiswi Universitas Brawijaya yang viral mengakhiri hidupnya dengan meminum racun karena terlibat dalam persoalan asmaranya dengan Bripda Randy Bagus, anggota Polres Kabupaten Pasuruan.

Awalnya mereka berkenalan sejak bulan Oktober di Malang. Lalu mereka bertukar nomor handphone hingga mereka menjalin hubungan (berpacaran). Diduga mereka sering berhubungan layaknya suami istri sejak tahun 2020 hingga 2021 di kos maupun hotel di Malang dan Batu. Korban juga pernah dipaksa melakukan aborsi oleh pacarnya, Bripda berinisial R sebanyak dua kali pada bulan Maret 2020 dan Agustus 2021. Hingga akhirnya Novia (23) ditemukan tewas di samping pemakaman umum di Dusun Sugihan, Mojokerto pada Kamis 2 Desember 2021.

Novia Widyasari Rahayu.

Hal tersebut semakin ramai di media sosial hingga muncul tagar #SAVENOVIAWIDYASARI setelah akun Twitter @sugarbaby memposting percakapan korban dengan sahabatnya sebelum ia melakukan kejadian tersebut. Karena tidak adanya tanggungjawab dari salah satu oknum polisi berinisial R ini, Novia mengalami depresi lalu ia nekat meminum racun. Terdapat pula botol yang diduga berisi racun karena baunya yang menyengat.

Menurut Solso (2008) bahwa berpikir itu bersifat langsung dan menghasilkan perilaku untuk mengatasi atau memecahkan suatu masalah.

Dilihat dari sudut pandang psikologi, kasus ini dapat dirujuk ke Psikologi kognitif yang mengacu pada ilmu tentang berfikir pada pembentukan konsep, logika, dan pengambilan keputusan. Menurut Solso (2008) bahwa berpikir itu bersifat langsung dan menghasilkan perilaku untuk mengatasi atau memecahkan suatu masalah.

Pertama, yaitu mengenai pembentukan konsep ini berada pada tahap awal saat Novia mulai berkenalan dengan kekasihnya berinisial R hingga berpacaran dan melakukan hubungan suami istri yang seharusnya tidak dilakukan.

Yang kedua, yaitu logika dengan penalaran deduktif dan hal yang menentukan kesimpulan yang diambil dari pemikiran Novia mengaborsi janinnya tersebut menjadikan pemikirannya tidak logis dan menurutnya itu benar.

Yang ketiga, yaitu pengambilan keputusan, penalaran induktif adalah pengambilan keputusan yang diambil Novia seperti kejadian sebelumnya yang mengaborsi dan saat ini diulangi lagi karena terdapat desakan dan perasaan yang tertekan hingga ia salah dalam memilih keputusan dan nekat meminum racun untuk mengakhiri hidupnya yang dirasa itu adalah pilihan terbaik.

Share
Published by
Darin Brenda Iskarina

Recent Posts

Rekap Hasil Boxing Day Liga Inggris Tadi Malam : Natal Kelam Para Raksasa!

Hari pertama Boxing Day Liga Inggris musim 2024/2025 telah tuntas seluruhnya, dimana sejumlah tim top…

9 menit ago

Usai Libur Natal, IHSG Berpotensi Tergelincir ke Zona Merah

Bursa saham Indonesia kembali dibuka pada hari ini, Jumat (27/12), setelah dua hari libur nasional…

24 menit ago

Francesco Bagnaia Punya Visi yang Lebih Unggul dari Pembalap MotoGP Lainnya

Bos Ducati Gigi Dall'Igna yakin, Francesco Bagnaia jadi tolak ukur para pembalap MotoGP biarpun ia…

39 menit ago

Jelang Akhir Tahun, Harga Emas Antam Mulai Merangkak Naik

Harga emas batangan bersertifikat keluaran PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) terpantau mulai merangkak naik pada…

54 menit ago

Usai Libur Natal, IHSG Dibuka Semringah

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali perdagangan hari ini, Jumat (27/12) usai libur Natal 2024…

1 jam ago

Libur Natal Berakhir, Harga Emas di Pegadaian Masih Mager

Harga emas batangan bersertifikat yang dijual di PT Pegadaian (Persero) terpantau masih belum mengalami pergerakan…

1 jam ago