JAKARTA, HOLOPIS.COM – Gubenur Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan, merencanakan pembangunan simpang temu kawasan integrasi antarmoda transpotasi Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
Simpang temu ini dibangun guna penghubung pejalan kaki dari Stasiun MRT Lebak Bulus menuju kawasan Plaza Lebak Bulus.
Anies sangat mendukung dan mengapresiasi atas perencanaan yang diselenggarakan oleh PT MRT Jakarta (Perseroda), guna memberikan kemudahan bagi pengguna transportasi publik dan pejalan kaki saat melakukan transit.
“Saya mendukung terwujudnya integrase antarmoda dikawasan tersebut, yang merupakan pertemuan dari berbagai moda transportasi seperti MRT Jakarta, TransJakarta, dan transportasi daring,” ungkap Anies (8/12).
Anies juga mengungkapkan bahwa dirinya ingin memotivasi masyarakat untuk menggunakan kendaraan umum bebas dari emisi melalui MRT, karena pembangunan ini salah satu fase terpenting dalam transformasi Jakarta menuju kota yang tangguh dan kota yang mengangkat prinsip pembangunan.
“Kita menginginkan warga tetap tinggal dengan nyaman, dan adanya kemudahan berpindah tempat dari satu tempat ke tempat yang lainnya melalui moda transportasi yang terpadu dan terkoneksi di Simpang Temu Lebak Bulus,” ungkap mantan mendikbud yang dicopot oleh Jokowi.
Rencana pebangunan ini ditargetkan selesai dalam kurun waktu kurang lebih 10 bulan setelah perencanaan yang dilakukan langsug oleh PT Inti Menara Jaya.
Pembangunan simpang temu Lebak Bulus merupakan realisasi pengembangan Kawasan Berorientasi Transit (KBT) Lebak Bulus dengan Peraturan Gubernur No 57 Tahun 2020 tentang Paduan Rancang Kota Kawasan Pembangunan Berorientasi Transit Lebak Bulus.
Dalam pembangunan, PT MRT Jakarta (Perseroda) mendapatkan tugas untuk pengembangan lokasi KBT lainnya seperti Dukuh Atas, Blok M, Senayan, Fatmawati, dan juga Lebak Bulus.
Nantinya, simpang temu Lebak Bulus akan menyediakan titik transit multi moda dari staisun MRT Lebak Bulus yang berupa jembatan interkoneksi sepanjang kurang lebih 200m menuju Transit Plaza yang akan didukung dengan fasilitas parker sepede, kiss and ride, pemberhentian Transjakarta, dan juga pemberhentian transportasi daring, serta area taman seluas 2.000 m2.