Jumat, 20 September 2024
Jumat, 20 September 2024

Serikat Pekerja Transportasi Minta PT Transjakarta Dievaluasi Total

JAKARTA, HOLOPIS.COM Ketua Serikat Pekerja Transportasi Jakarta (SPTJ) Jan Oratmangun menyampaikan, pihaknya sangat prihatin dengan banyaknya kecelakaan yang dialami oleh bus Transjakarta.

Untuk itu, sebagai bagian dari keluarga besar Transjakarta, pihaknya meminta untuk segera melakukan evaluasi sistem yang saat ini di perusahaan moda transportasi publik itu.

“Serikat pekerja menilai kualitas layanan menurun. Ini adalah dampak dari diberlakukannya berbagai Kebijakan yang lebih mengutamakan provit oriented dibandingkan pemberdayaan sumber daya manusianya,” kata Jan dalam konferensi persnya, Selasa (7/12).

Menurutnya, dari kebijakan provit oriented ini terjadilah sub kebijakan efisiensi anggaran di tingkat lapangan, sehingga diduga menjadi dasar munculnya preseden buruk.

“Kebijakan efisiensi ini menurut kami adalah kebijakan salah kaprah. Beberapa contoh yang bisa jadi perhatian karena kejadian ini adalah, dengan tidak adanya lagi petugas di dalam bus yang seharusnya bisa menjadi pengingat bagi pramudi demi memastikan keamanan dan kenyamanan pelanggan di dalam bus menjadi salah satu hal yang harus diperhatikan oleh perusahaan, agar hal seperti ini tidak terjadi lagi,” tuturnya.

Jan pun memberikan contoh kebijakan salah kaprah lainnya, yakni fungsi kontrol Transjakarta sebagai regulator yang faktanya tidak berjalan dengan baik.

“Fungsi kontrol operasional yang tadinya dilakukan oleh petugas pengendalian di setiap koridor atau rute dengan skema 3 orang petugas pengendali saat ini dikerucutkan hingga hanya satu orang di setiap koridor. Sehingga pengawasan terhadap perilaku mengemudi Pramudi di koridor untuk menerapkan standar pelayanan minimum menjadi lemah,” paparnya.

Oleh sebab itu, Jan mendesak kepada PT Transjakarta mengembalikan standar mutu yang sebelumnya pernah diterapkan di dalam manajemen pengelolaan Transjakarta tersebut.

“Kembalikan fungsi dan marwah Transjakarta ke hakekatnya transportasi publik yang benar-benar menerapkan Standar Pelayanan Minimum (SPM) yang tentu berbasis padat karya untuk menyerap tenaga kerja, bukan berbasis padat teknologi,” pintanya.

Jan juga meminta agar peningkatan kwalitas layanan sesuai standar SPM dengan menempatkan lagi petugas PLB (petugas layanan bus) di dalam bus agar kwalitas layanan menjadi baik dan masyarakat mau beralih dari kendaraan pribadi menggunakan transportasi publik sebagai bagian dari tujuan utama dihadirkannya Transjakarta.

“Selain itu, perlu dikuatkan kembali fungsi kontrol dan pengawasan Transjakarta sebagai regulator terhadap operator. Bagaimana masyarakat mau naik Transjakarta kalau kwalitas layanan buruk, tidak aman, dan tidak nyaman. Boleh lakukan efesiensi dan mengunakan sistem, tetapi jangan salah kaprah dan mengabaikan keselamatan,” tegasnya.

Terakhir, Jan menyampaikan bahwa serikat pekerja meminta pertemuan bipartit dengan semua serikat yang ada di Transjakarta bersama manajemen untuk membahas kinerja dan perbaikan di perusahaan.

Kecelakaan bus Transjakarta

Beberapa pekan terakhir ini, kecelakaan bus Transjakarta memang sering terjadi. Salah satunya adalah insiden kecelakaan Transjakarta maut pada hari Senin 25 Oktober 2021. Peristiwa pilu itu terjadi antar dua bus Transjakarta di halte Cawang-Ciliwung atau depan gedung Indomobil. Akibatnya, sopir bus berinisial J meninggal dunia di lokasi kejadian.

Kemudian, kecelakaan selanjutnya di depan gedung Pusat Grosir Cililitan (PGC) pada hari Kamis 2 Desember 2021. Kecelakaan ini merupakan insiden tunggal, bus menabrak pos polisi hingga ambruk dan menimpa bagian depan bus. Beruntung saat peristiwa terjadi, bus tidak sedang melayani penumpang. Hanya saja, sekuriti Transjakarta mengalami luka-luka dalam insiden itu.

Sehari setelahnya yakni hari Jumat 3 Desember 2021, kecelakaan bus kembali terjadi. Kali ini peristiwanya ada di Jl Jenderal Sudirman Jakarta Pusat atau depan gedung Ratu Plaza. Bus bermesin Scania itu menghantam separator busway. Tidak ada korban jiwa di dalam peristiwa tersebut.

Dan baru-baru ini, insiden kecelakaan bus Transjakarta juga kembali terjadi. Kali ini insidennya ada di Jl Pramuka, Jakarta Timur pada hari Senin 6 Desember 2021. Bus berpindah lajur secara mendadak untuk menghindari truk molen alias truk mixer. Beruntung tak ada korban jiwa di dalam peristiwa itu, hanya saja bagian depan bus rusak parah karena menghantam separator.

Masih di hari yang sama, Senin 6 Desember 2021 beberapa jam pasca insiden di Pramuka, kecelakaan bus Transjakarta juga terjadi di Halte Puri Beta 2, Jalan HOS Cokroaminoto, Larangan, Tangerang. Diduga insiden itu terjadi karena sang sopir lupa menarik tuas hand rem atau rem tangan. Akibatnya bus melaju sendiri dan menghantam tembok beton di sisi jalan. Beruntung tak ada korban dalam peristiwa itu, karena bus baru saja menurunkan penumpang di halte terakhir dan sang sopir meninggalkan bus untuk pergi ke toilet.

Terakhir, di malam harinya insiden kecelakaan bus Transjakarta juga kembali terjadi. Kali ini peristiwanya ada di Jalan Taman Marga Satwa, Jatipadang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Bus yang dikemudikan oleh sopir berinisial YK menabrak seorang pejalan kaki hingga tewas.

Temukan kami juga di Google News lalu klik ikon bintang untuk mengikuti. Atau kamu bisa follow WhatsaApp Holopis.com Channel untuk dapatkan update 10 berita pilihan dari redaksi kami.

Rekomendasi

berita Lainnya
Related

Ferry Koto Puji Gielbran Masuk PKB, Sindir Anies Baswedan

HOLOPIS.COM, JAKARTA - Influencer Ferry Koto memberikan reaksi positif...

SBY Main ke Rumah Prabowo, Diajak Ngopi Sambil Diskusi

Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berkunjung ke kediaman presiden terpilih Prabowo Subianto di Jl Kertanegara No. 4 Jakarta Selatan, Kamis (19/9).

Indra Septiarman Sudah Ngaku Bunuh Nia

HOLOPPIS.COM, JAKARTA - Kapolres Padang Pariaman, AKBP Ahmad Faisol...
Prabowo Gibran 2024 - 2029
Ruang Mula

Berita Terbaru