JAKARTA, HOLOPIS.COM – Manipulatif merupakan cara yang dilakukan oleh seseorang untuk memengaruhi mental dan emosi orang lain, sehingga pelaku bisa mengendalikan orang lain untuk mendapatkan semua yang diinginkan.

Sangat penting untuk Sobat Holopis mengetahui apa saja ciri orang yang manipulatif dan bagaimana cara tepat menghadapinya.

Hal yang biasa diinginkan oleh pelaku adalah kekuasaan, kendali, ataupun semua hak istimewa yang dimiliki oleh korban.

Tindakan manipulatif bisa terjadi dalam kondisi apapun, seperti pekerjaan, keluarga, ataupun hubungan pribadi dengan pasangan.

Apabila terjadi, banyak dampak yang sangat serius terhadap kesehatan mental dan emosional korban. Orang-orang yang menjadi korban bisa menimbulkan perasaan bersalah dan juga merasa tidak berharga.

Lantas bagaimana cara menghadapi pasangan yang manipulatif?

Menghadapi Pasangan Yang Manipulatif

Pada dasarnya, pelaku manipulatif menyukai permasalahan seperti drama. Jadi, pelaku bisa tahu siapa orang yang bisa dimanfaatkan atau punya rasa empati yang tinggi pada orang lain. Setelah mengetahui, pelaku lalu akan mencari perhatian dengan menceritakan kisah yang dibuat berlebihan atau bahkan penuh kebohongan. Menurut dr. Rizal Fadli ada beberapa cara menghadapi pasangan yang manipulative, antara lain:

  • Bersikap Acuh

Setiap pasangan pasti mengharapkan hubungan yang harmonis. Jika salah satu mereka tidak menginginkan, maka pelaku akan mengeluarkan jurus andalan, seperti pasangan akan melakukan perselingkuhan saat hubungan mereka terasa membosankan, tetapi saat korban mengetahuinya, pelaku akan menyalahkan korban.

Pelaku akan membuat seolah dirinya korban. Jadi, ketika kalian mengetahui pasangan kalian selingkuh, cobalah untuk bersikap datar dan tidak meladeni pasangan kalian yang sedang berulah. Bersikap acuh akan membuat pelaku berhenti melakukan tindakan manipulatif tersebut.

  • Kurangi Intensitas Komunikasi

Selain bersikap acuh, kalian juga bisa mengurangi intensitas komunikasi langsung dengan pasangan. Sebaiknya, kalian pilih komunikasi lain seperti pesan singkat untuk sementara waktu.

Jika kalian diharuskan untuk berbicara atau interaksi secara langsung, sebaiknya batasi kata-kata yang kalian obrolkan.

  • Tidak Memberikan Penjelasan Atau Alasan

Selanjutnya, Sobat Holopis sebaiknya tidak membuat diri kalian lemah atau terlalu dominan. Biasanya pelaku akan memanfaatkan hal itu untuk dirinya sendiri, jika ada kesempatan untuk berbuat hal tersebut dilain waktu.

Sangat dianjurkan untuk tidak memberikan penjelasan pada satu hal secara mendetail agar tidak dipermainkan oleh pelaku.

  • Sudahi Percakapan Panjang

Setelah tidak memberikan penjelasan atau alasan, biasanya pelaku akan berbicara tanpa berhenti atau tidak ada habisnya. Korban akan terlihat selalu salah dan tidak berdaya dengan apa yang pelaku lakukan.

Jadi, lebih baik kalian sudahi percakapan jika terlihat akan berlangsung panjang. Berikan jawaban yang singkat dan hindari memberikan penjelasan atau alasan, karena pasangan yang manipulatif cenderung akan memberikan pertanyaan yang tanpa disadari bersifat menjebak.

Hal ini pelaku lakukan guna mengetahui dan melihat celah sekecil apapun diantara hubungan kalian. Jika pelaku melihat terdapat celah, sudah pasti dia akan dengan mudah melakukan tindakan manipulatif secara berulang-ulang.

Apabila kalian menjalin hubungan dengan orang yang memiliki sifat ini, memang sangat tidak menyenangkan karena akan membuat mental kalian tergoncang. Terlebih, jika Sobat Holopis dan pasangan sudah menjalin rumah tangga bersama.

Tidak ada salahnya untuk kalian berbai cerita dengan keluarga teman dekat atau orang yang kalian percaya untuk sekedar membantu mengurangi beban berat yang ada di pundak.

Jika Sobat Holopis membutuhkan teman berbagi cerita, sebaiknya kalian hubungi psikolog agar kalian bisa sedikit lebih nyaman, karena psikolog akan memberikan solusi yang menurut mereka terbaik untuk kesembuhan mental pasiennya.