JAKARTA, HOLOPIS.COM – Petugas gabungan kembali mendapatkan korban jiwa akibat bencana erupsi Gunung Semeru yang terjadi pada Sabtu lalu.

Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menjelaskan, dari hasil pencarian yang dilakukan sampai pukul 17.30 WIB, korban jiwa totalnya mencapai 22 jenazah.

“Jumlah korban meninggal yang dilaporkan oleh pusdalops BNPB itu 22 orang. Di kecamatan Pronojiwo 14 orang, kemudian di Candipuro 8 orang,” kata Abdul, Senin (6/12).

Dari 14 orang yang meninggal dunia di Pronojiwo, dijelaskan Abdul, masih ada 5 orang yang belum teridentifikasi.

“Sedangkan 2 orang itu ada di RSUD Pasirian dan 3 orang lainnya itu ditemukan di RT 16 RW 5 Curah Kobokan jam 14.15 WIB tadi, ” tambahnya.

Selanjutnya, untuk 9 korban lainnya di desa Pronojiwo yang sudah teridentifikasi saat ini menurut Abdul, sudah dimakamkan. Dimana untuk Kecamatan candipuro ada 8 orang meninggal dunia.

“Ada 1 orang korban yang ditemukan di Kebondeli Selatan jam 15 45 WIB hari ini yang masih belum diidentifikasi sehingga kami ulangi jumlah korban meninggal per pukul 17.30 adalah 22 orang. 13 orang diantaranya sudah dikenali, 7 lainnya masih proses identifikasi dan 12 orang yang meninggal yang sudah teridentifikasi itu sudah dimakamkan,” terangnya.

Sementara itu, mengenai korban yang hilang, Abdul menjelaskan, masih berada pada jumlah 27 orang. Dimana saat ini proses pencarian masih terus diupayakan oleh petugas.

Selain itu, total masyarakat terdampak di beberapa kecamatan sejumlah 5205 orang. Sedangkan untuk pengungsi saat ini jumlah masyarakat yang mengungsi di 19 titik pengungsian itu mencapai total 2004 jiwa.

Dimana perinciannya 359 jiwa mengungsi di titik Kecamatan Pronojiwo, kemudian 1136 jiwa di 6 titik Kecamatan candi, 563 jiwa di empat titik Kecamatan Pasirian.

“Tentu saja untuk kebutuhan logistik dasar permakanan selimut bak ras dan lain-lain saat ini sudah terpenuhi meskipun jika ada nanti penambahan kebutuhan segenap perwakilan Kementerian lembaga sudah sangat siap untuk memenuhi kebutuhan disebut,” pungkasnya.