MINAHASA, HOLOPIS.COM – Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, dilaksanakan secara virtual pada 4 Desember 2021 di Minahasa, Sulawesi Utara.
Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Tema yang diusung pada hari ini yaitu “Jadi UMKM Juara dengan Pemasaran Digital”.
Acara yang dipandu oleh Agung Cahyono selaku moderator ini diikuti oleh 1.720 peserta dan menghadirkan empat narasumber, di antaranya Direktur ICSB Jawa Timur/Ketua STIKOSA-AWS, Meithiana Indrasari; Naravlog dan Kreator Konten, Andi Loppes; Pengajar FEB Universitas Sam Ratulangi, Rita Taroreh; serta Pengajar Fakultas Hukum Universitas Negeri Gorontalo, Lusiana Tijow.
Acara dimulai dengan sambutan berupa video dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang menyalurkan semangat literasi digital untuk kemajuan bangsa. Selanjutnya, sesi pemaparan materi dimulai dengan narasumber pertama yaitu Meithiana Indrasari yang membawakan tema “Peran Literasi Digital di Dunia Lokapasar”. Meithiana mengatakan, berdasarkan survey tahun 2019, tendensi perilaku belanja di Indonesia terus berkembang. Ia juga menjelaskan tentang proses digital marketing berikut skemanya serta cara mengembangkan bisnis di lokapasar.
Andi Loppes selaku pemateri kedua membawakan tema “Etika Pelayanan dalam Berbisnis Digital”. Ia mengatakan bahwa pelaku UMKM harus menyesuaikan diri dengan transformasi digital karena digitalisasi membuat proses produksi kian cepat sehingga menghasilkan pasar yang lebih bersaing. “Berikan pelayanan yang ramah, sopan, informatif, dan terbuka terhadap kritik serta masukan agar bisnis semakin berkembang dan pelanggan menjadi loyal,” pesannya.
Rita Taroreh sebagai pemateri ketiga menyampaikan tema mengenai “Peran Literasi Digital untuk Mengubah Pemikiran Konsumtif Menjadi Lebih Produktif”. Ia menuturkan berbagai macam kebutuhan manusia dapat dipenuhi dengan dukungan internet dan dunia digital sebagai wahana interaksi dan transaksi.
Pemasaran yang awalnya tradisional perlahan menjadi pemasaran digital, sehingga kita harus mampu untuk beradaptasi. “Hal-hal tersebut memunculkan pergeseran pola pikir, sikap, serta tindak masyarakat dalam akses dan distribusi informasi,” ujar dia.
Pemateri terakhir pada sesi hari ini adalah Lusiana Tijow dengan tema “Perlindungan Hak Cipta”. Lusi menjelaskan kepada para audiens tentang alasan mengapa hak cipta harus dilindungi berikut hak-hak yang terkait pada hak cipta dan sifat-sifatnya. Ia juga membagikan materi mengenai sanksi hukum dalam pelanggaran hak cipta.
Setelah pemaparan materi, webinar dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang dipandu Agung Cahyono. Para peserta tampak antusias dan mengirimkan banyak pertanyaan. Panitia memberikan uang elektronik masing-masing senilai Rp100.000 bagi 10 penanya terpilih.
“Bagaimana tanggapan Anda terkait meningkatnya pengangguran akibat kemajuan teknologi?” tanya salah seorang peserta pada Meithiana. Menanggapi pertanyaan tersebut, Meithiana mengatakan bahwa sebenarnya banyak sekali peluang profesi baru yang muncul di era digital. Jika kita jeli dalam menangkapnya, maka kita dapat bertahan di tengah ancaman digitalisasi.
Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan informatif yang disampaikan narasumber terpercaya. Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, silakan kunjungi https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi.