JAKARTA, HOLOPIS.COMPresiden Joko Widodo menegaskan bahwa Indonesia adalah negara demokrasi yang sangat menghormati nilai-nilai perbedaan di dalamnya. Bahkan ia menegaskan jika pemerintah selalu menerima kritikan yang bersifat membangun.

“Indonesia adalah negara demokrasi sehingga terbuka terhadap kritikan kepada pemerintah,” kata Presiden Joko Widodo, Jumat (3/12).

Untuk itu, Presiden Joko Widodo memerintahkan kepada aparat kepolisian memahami konteks ini.

“Karena itulah, saya meminta setiap unsur kepolisian menghormati kebebasan berpendapat,” ujarnya.

Kemudian, Presiden Joko Widodo juga memerintahkan kepada aparat kepolisian agar tidak represif jika mendapati kritikan masyarakat kepada pemerintah. Justru mereka perlu diajak untuk berdialog agar bisa ditampung aspirasinya.

“Kritikan tersebut hendaknya ditanggapi dengan pendekatan persuasif dan dialogis,” tutur Presiden.

Polisi harus tegas dan tetap berwibawa

Lebih lanjut, Kepala Negara itu memerintahkan kepada Kepolisian agar tetap tegas dalam bersikap, namun tetap menjaga kewibawaannya sebagai institusi negara.

“Saya juga meminta kepolisian untuk terus menjaga ketegasan dan kewibawaan dalam tubuh Polri,” tandasnya.

Salah satu kewibawaan yang dimaksud Presiden adalah dengan tidak sok mencari muka dengan mendatangi para ormas yang justru sering membuat keribtan.

“Jangan pernah menggadaikan kewibawaan, misalnya, dengan melakukan sowan kepada ormas yang sering berbuat keributan,” ucapnya.

Sikap semacam itu menurut Presiden cukup disayangkan. Karena kewibawaan yang diharapkan bukan merendahkan diri. Apalagi kepada mereka yang memang nyata melakukan kekerasan dan keributan serta menganggu stabilitas nasional.

Terakhir, Presiden juga meminta agar polisi fokus terhadap perlindungan bagi masyarakat yang lemah dan termarjinalkan, khususnya ketika mereka mencari keadilan.

“Pesan saya agar Polri dapat melindungi dan membantu kaum lemah yang terpinggirkan dalam hukum. Indeks kepercayaan masyarakat terhadap kepolisian yang tinggi harus dijaga dengan tetap memperhatikan kaum kecil yang terpinggirkan,” pungkansya.