Hanya saja, berbagai upaya pemerintah pusat yang ingin memperhatikan pembangunan dan kesejahteraan di Papua dinilainya telah mengusik para kolonial asing yang ingin tetap merebut kekayaan alam di Papua.

“Kepentingan kolonialisme internasional untuk rebut kembali kekayaan Papua yang sudah dimenangkan Indonesia dalam saham Freeport yang dibeli negeri kita 50 persen lewat BUMN Inalum, sebuah prestasi luar biasa. Negeri kita telah mengembalikan semua kekayaan yang dikelola oleh asing dengan dibeli saham-sahamnya secara mayoritas,” ucapnya.

Dukung TNI Polri

Bagi Habib Syakur, saat ini seluruh masyarakat Indonesia terkhusus masyarakat Papua bisa memberikan dukungan baik moril dan spiritual kepada aparat keamanan dari unsur TNI dan Polri, khususnya di dalam menyikapi dan menangani para kelompok KKB Papua tersebut.

“Ini juga harus diperkuat secara moral dan spiritual para prajurit TNI dan Polri dengan dukungan seluruh rakyat Indonesia,” tuturnya.

Sekaligus tokoh agama asal Malang ini berharap narasi-narasi positif tentang perdamaian dan keberagaman tetap dipupuk di Papua.

“Terus kita gelorakan kemanusiaan di bumi cenderawasih tercinta.

Lebih dari itu, Habib Syakur juga menyebut bahwa kunci sukses dalam kinerja TNI Polri adalah kekompakan dan persatuan. Ia tak ingin dua lembaga keamanan negara itu saling sikut-sikutan dalam hal apapun, apalagi di dalam rangka menjaga kekompakan dan sinergitas.

“Sebetulnya potensi (perang) ini tidak serius selama TNI Polri solid. Saya yakin saat ini dan seterusnya tidak ada lagi pertentangan, perkelahian, kesalahpahaman antara TNI dan Polri yang bertugas di Papua. Saya yakin sebentar lagi Papua akan selalu damai,” terangnya.

Ancaman OPM

Perlu diketahui, bahwa juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM), Sebby Sambom merencanakan bahwa pihaknya akan mengibarkan bendera bintang kejora bertepatan dengan hari kemerdekaan rakyat West Papua pada tanggal 1 Desember 2021 di Kabupaten Intan Jaya.

Sebby Sambom mengatakan, bahwa pengibaran bendera ini akan dilakukan secara masif.

“Pengibaran bendera Bintang Kejora kami semua akan dikibarkan dalam kota Pada 1 Desember 2021 di Kabupaten Intan Jaya,” kata Sebby dalam siaran persnya, Selasa (30/11).

Dalam kesempatan yang sama, Komandan Operasi Kodap 8 Intan Jaya, Undius Kogoya juga menyampaikan akan ada prosesi tembakan dan genderang perang melawan pasukan TNI-Polri.

“Maka saya, Undius Kogoya mengeluarkan perintah bahwa penjemputan tanggal 1 Desember memperingati hari kemerdekaan West Papua dengan bunyi tembakan,” pesan Undius yang disampaikan Sebby.

OPM juga menyatakan siap mandi darah untuk melawan TNI dan Polri sebagai bentuk perjuangan mereka merebut kemerdekaan Papua.

“Bahwa Intan Jaya mandi darah, kami tidak akan diam untuk perang melawan kolonial TNI POLRI sampai Papua merdeka,” sambungnya.