SIDRAP, HOLOPIS.COM – Sebanyak 756 peserta mengikuti Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, yang dilaksanakan secara virtual pada 1 Desember 2021 di Sidrap, Sulawesi Selatan.

Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Adapun tema kali ini adalah “Membangun Citra Tanpa Pencitraan di Media Sosial”.

Program kali ini menghadirkan empat narasumber yang terdiri dari Pegiat Literasi teknologi Musyafir, Mahasiswa sekaligus Kreator Konten Cika Meluwu, Pegiat Literasi Obhi Theassaputra, dan Pegiat Literasi hukum Moh. Abdi Sabri. Adapun yang bertindak sebagai moderator adalah Arin Swandari selaku penulis. Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi menargetkan peserta sebanyak 57.550 orang.

Acara dimulai dengan sambutan berupa video dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang menyalurkan semangat literasi digital untuk kemajuan bangsa. Selanjutnya, Musyafir sebagai narasumber pertama membuka sesi pemaparan dengan presentasi bertema “Digital Skill, Welcoming Gen-Alpha: Chance and Challenge in Digital Skill”.

Musyafir mengungkapkan, banyak peluang pekerjaan dan bisnis yang muncul dari perkembangan teknologi digital, diantaranya pekerja lepas, bisnis e-dagang, pemasar digital, konsultan, programmer, pengajar, penerjemah, narablog, gamer, dan kreator konten. Untuk mendapatkan peluang tersebut, diperlukan personal branding di media sosial. “Cara membangun personal branding yang positif yakni mengetahui spesialisasi, bangun reputasi, sempurnakan profil di media sosial, diskusi kejadian terkini, selalu belajar hal baru, dan berjejaring,” katanya.

Berikutnya, Cika Meluwu menyampaikan materi berjudul “Digital Ethics, Konten Digital: Yang Boleh dan Tak Boleh”. Internet sudah menjadi kebutuhan. Orang bebas berekspresi di internet namun ada batasannya. Tips membangun personal branding di media sosial yaitu mengenali keahlian diri, menunjukkan, dan mengembangkan. “Yang bisa dilakukan di media sosial untuk membangun personal branding yakni membagikan konten-konten inspiratif, edukatif, informatif, dan menghibur,” jelas Cika.

Sebagai pemateri ketiga, Obhi Thiessaputra membawakan tema tentang “Budaya Digital: Penggunaan Bahasa yang Baik dan Benar di Era Digital”. Ia mengatakan, era digital memunculkan gaya bahasa baru. Maka, dalam bermedia digital diperlukan etika, seperti tidak menggunakan kalimat menyinggung SARA, berkomentar negatif, menyebarkan isu yang tidak valid sehingga membuat kegaduhan, dan jangan mengirim berlebihan.

Adapun sebagai pemateri terakhir, Moh. Abdi Sabri, menyampaikan tema mengenai “Pentingnya Perlindungan Hak Paten di Ranah Digital”. Sesuai aturannya, paten diberikan untuk setiap invensi baru, pengembangan dari produk atau proses yang telah ada, dan dapat diterapkan dalam industri. Sementara itu, subjek paten adalah inventor atau orang yang menerima lebih lanjut hak inventor bersangkutan. “Sanksi hukum bagi pelanggar paten bisa dipidana penjara paling lama 2 tahun dan denda paling banyak Rp500 juta,” pungkasnya.

Selanjutnya, moderator membuka sesi tanya jawab yang disambut meriah oleh para peserta. Selain bisa bertanya langsung kepada para narasumber, peserta juga berkesempatan memperoleh uang elektronik masing-masing senilai Rp100.000 bagi 10 penanya terpilih.

“Sejauh mana pengalaman Kak Cika dalam mempengaruhi dan mengedukasi pengikutnya terkait digital ethics? Bagaimana cara konsisten personal branding dan meyakinkan persepsi warganet terkait dampak yang diberikan?“ tanya Reina Malassa kepada Cika Meluwu.

“Di dalam circle of concern itu ada yang namanya circle of influence (hal-hal yang bisa dipengaruhi). Misalnya, belum lama ini Instagram mengeluarkan fitur Add Yours, saya dan teman-teman kreator berpikir bahwa pengikut perlu diedukasi agar tidak berdampak buruk. Jadi, saya memanfaatkan media sosial untuk membagikan informasi penting,” jawab Cika Meluwu.

Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan informatif yang disampaikan narasumber terpercaya. Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, silakan kunjungi https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi.