JAKARTA, HOLOPIS.COM – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan bahwa mereka masih belum bisa memastikan, apakah varian Omicron dapat lebih mudah menular dan lebih berbahaya dibandingkan varian virus Corona Sebelumnya.
“Data awal menunjukkan bahwa ada peningkatan tingkat rawat inap di Afrika Selatan, tetapi ini mungkin karena peningkatan jumlah keseluruhan orang yang terinfeksi, bukan akibat infeksi spesifik dengan Omicron,” demikian pernyataan dari WHO, dilansir dari CNA (29/11).
Namun, WHO menegaskan kembali bahwa bukti awal menunjukkan kemungkinan adanya risiko infeksi ulang yang lebih tinggi dari varian Omicron.
.@WHO is working with scientists around the world to better understand key aspects of the Omicron variant and its impact on the key tools. Here is the information we have so far and what we still need to find out https://t.co/Q2pJzwlMdp
— Tedros Adhanom Ghebreyesus (@DrTedros) November 28, 2021
WHO mengatakan saat ini pihaknya tengah bekerja dengan para ahli teknis untuk memahami potensi dampak varian pada tindakan pencegahan yang ada terhadap penyakit COVID-19, termasuk vaksinasi.
“Belum ada informasi lanjut yang menunjukkan bahwa gejala varian Omicron berbeda dari varian-varian sebelumnya,” lanjut WHO.
Varian Omicron saat ini telah diidentifikasi di beberapa wilayah di Benua Eropa seperti Belgia, Jerman, Belanda, dll.