MAMUJU, HOLOPIS.COM – Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, dilaksanakan secara virtual pada 29 November 2021 di Mamuju, Sulawesi Barat.
Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Tema yang diusung pada hari ini yaitu “Tetap Viral Tanpa Hilang Moral”.
Acara hari ini dipandu oleh Tristania Dyah selaku moderator serta menghadirkan empat narasumber, di antaranya Ahmadi selaku pegiat literasi Fasna Prog. Roots, Zakiyah Ramayanih selaku Podcaster/Duta Batik Palu, Yenti D. Rositasari selaku guru, dan Stenly Fischer selaku CEO www.ompalu.com. Kegiatan webinar yang diadakan secara gratis ini diikuti oleh 526 peserta dari berbagai kalangan.
Acara dimulai dengan sambutan berupa video dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang menyalurkan semangat literasi digital untuk kemajuan bangsa. Berikutnya, Ahmadi sebagai narasumber pertama membawakan tema “Positif, Kreatif, dan Aman di Internet”.
Ahmad menuturkan, beberapa contoh transformasi di era digital misalnya pembelajaran manual dengan tatap muka beralih menjadi pembelajaran daring. Terkait penggunaan media sosial, Ahmad berpesan agar audiens selalu bijak dalam bermedia sosial. “Hindari menyebarkan informasi tentang data diri, pahami konten yang bersifat publik dan privasi, dan mengecek kebenaran informasi sebelum disebarkan,” ujarnya.
Selanjutnya, Zakiyah Ramayanih selaku pemateri kedua membawakan tema “Konten Digital: Apa yang Boleh & Tidak Boleh?”. Ia membuka sesi kedua dengan memaparkan dasar dalam pembuatan konten yang terdiri atas paham mengenai etika berjejaring, konten yang dibuat berasal dari sesuatu yang disukai dan dikuasai, sabar, dan konsisten. Sebelum menutup sesi, Zakiyah menyampaikan beberapa pesan, salah satunya yaitu “Keluarga, relasi, bahkan perusahaan tempat kamu melamar kerja akan menilai kepribadianmu dari media sosial”.
Untuk pemateri ketiga, tema yang dibawakan adalah “Memahami Batasan dalam Kebebasan Berekspresi di Dunia Digital” oleh Yenti D. Rositasari. Ia memaparkan faktor-faktor interaksi sosial di media sosial dalam berekspresi, di antaranya simpati, motivasi, empati, imitasi, identifikasi, dan sugesti. “Apabila dia memiliki latar belakang kognitif yang baik, maka ia akan berselancar dengan baik,” ungkap dia.
Pemateri terakhir pada sesi hari ini adalah Stenly Fischer dengan tema “Dunia Maya dan Rekam Jejak Digital”. Stenly membuka sesi dengan menuturkan bagaimana cara mengelola jejak digital agar tetap aman, salah satunya dengan menggunakan kata sandi yang unik.
Ia melanjutkan pemaparannya terkait bahaya penyalahgunaan jejak digital yang meliputi digital exposure, pengelabuan (phishing), serta reputasi profesional. Sebelum menutup sesi, Stenly membagikan situs yang dapat digunakan apabila kita ingin melaporkan penyalahgunaan jejak digital, yakni www.aduankonten.id atau lapor.go.id
Selanjutnya, Tristania Dyah selaku moderator memandu sesi tanya jawab yang disambut hangat oleh peserta. Dalam kesempatan tersebut, peserta dipersilahkan mengajukan pertanyaan kepada para narasumber. Sepuluh penanya beruntung berhak mendapatkan hadiah berupa uang elektronik masing-masing senilai Rp100.000 dari panitia.
Salah seorang peserta bertanya mengenai tips untuk orang tua agar dapat mengawasi anak dalam bermedia sosial. Menurut Ahmad, kita sebagai orangtua harus membimbing, mengawasi, serta menemani anak dalam bermedia sosial. Kita dapat menaruh laptop di tempat yang terjangkau/terbuka agar bisa mengetahui apa saja yang sedang dilakukan oleh anak.
Menurut Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai dari Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan materi yang informatif yang disampaikan narasumber terpercaya. Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, informasi bisa diakses melalui https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi.