JAKARTA, HOLOPIS.COM – Pihak kepolisian bakal melakukan pemeriksaan Surat Keluar Masuk (SKM) terhadap pengendara yang berpergian saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Dedi Prasetyo menjelaskan, SKM yang dikeluarkan oleh RT setempat harus disertakan untuk mereka bisa melanjutkan kembali perjalanan mereka.
“Polri juga di seluruh pintu-pintu tol, dan jalur-jalur akses tertentu perbatasan antar wilayah itu ada pos sebagai cek poin nah disitu nanti juga akan dicek disitu apakah masyarakat yang bepergian memiliki SKM,” kata Dedi, Jumat (26/11).
Namun, Dedi tidak menjelaskan kembali lokasi mana saja yang akan diterapkan kebijakan dalam Operasi Lilin 2021 terhitung mulai 20 Desember hingga 2 Januari 2022 tersebut.
Dedi juga tidak menyebutkan imbas dari pengendara yang belum memiliki SKM. Menurutnya, petugas hanya akan melakukan swab antigen yang diklaim gratis.
“Jika nantinya didapati ada masyarakat yang reaktif saat dilakukan pengetesan, maka petugas akan menindaklanjutinya dengan tes PCR. Sehingga masyarakat akan menaati prokes. Dan polri akan mencoba melakukan itu dan di setiap posko-posko pengamanan,” terangnya.
Dedi beralasan, pengawasan terhadap penyelenggaraan libur panjang yang memedomani Instruksi Mendagri Nomor 62 Tahun 2021. Sejumlah pembatasan akan dilakukan merujuk pada ketentuan yang berlaku.
Menurut Dedi, langkah itu diambil agar tak terjadi lonjakan kasus Covid-19 yang diakibatkan oleh pergerakkan massa dalam jumlah banyak dalam masa liburan.
Jika merujuk pada Imendagri 62/2021, pemerintah mengimbau masyarakat tidak pulang kampung. Arus pergerakan dari pelaku perjalanan masuk dari luar negeri pun akan diketatkan guna mengantisipasi mudik pekerja migran.
Selain itu, Pemerintah mengizinkan Umat Kristiani untuk mengikuti kegiatan peribadatan Hari Raya Natal secara berjamaah di Gereja dengan pembatasan jumlah jemaat 50 persen dari total kapasitas gereja.
Sementara itu, ratusan ribu personel gabungan dari unsur TNI-Polri akan dikerahkan untuk melakukan pengamanan Operasi Lilin tersebut.
“Kami libatkan seluruh Indonesia, sekitar 217 ribu, seluruh Indonesia. TNI juga mempersiapkan personilnya, satpol PP, dan jajaran kesehatan juga mempersiapkan, dan stakeholder terkait lainnya,” pungkasnya.