JAKARTA, HOLOPIS.COM Aksi unjuk rasa hingga bentrok dengan polisi dan membuat satu pimpinan ops Lantas Polda Metro Jaya mengalami bocor kepala belakang yang dilakukan oleh kelompok Pemuda Pancasila (PP) Provinsi DKI Jakarta akhirnya berujung di kantor polisi.

Pasalnya, setidaknya 15 orang ditetapkan sebagai tersangka dari 25 orang yang telah diamankan di Mapolda Metro Jaya.

Dirkrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat mengungkapkan, bahwa banyak dari peserta unjuk rasa Pemuda Pancasila yang membawa senjata tajam saat menggelar aksi demonstrasi.

Atas temuan barang bukti (Barbuk) dari massa yang diamankan, maka pihaknya akan mengusut tuntas kepemilikan sajam tersebut hingga ke pucuk pimpinan ormas berbaju loreng oranye itu.

“Apakah dengan banyak anggota ormas bawa senjata tajam diperintahkan ataukah insiatif perorangan, maka kami akan gali lagi ke atas lagi,” ujar Tubagus di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis (25/11).

Kemudian, Tubagus juga membeberkan pihaknya tidak akan main-main dalam mengusut kasus tersebut. Dia menegaskan bahwa penanggung jawab aksi tersebut akan dimintai pertanggung jawaban atas unjuk rasa yang berakhir anarkis dan ricuh.

“Jadi saat ini kami masih belum bisa bicara banyak. Karena baru beberapa jam lalu para tersangka kami amankan,” tuturnya.

Perlu diketahui, bahwa Polda Metro Jaya telah mengamankan sebanyak 21 orang massa ormas Pemuda Pancasila dan menetapkan 15 orang sebagai tersangka dalam aksi anarkis yang melukai Kepala Bagian Operasional Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Polisi Dermawan Karosekali.

Bahkan, sebanyak enam buah senjata dan dua butir peluru kaliber 38 revolver ikut diamankan.

“Diamankan 21 orang yang diamankan ini dugaan pelanggaran UU Darurat yakni bawa senjata yakni sajam penikam, senjata pemukul, dan senjata penusuk,” ucap Tubagus.

Sejumlah barang bukti yang diamankan yakni tiga buah sangkur, satu buah golok, satu buah stik golf, satu buah linggis. Polisi juga mengamankan dua buah butir peluru senjata api.

“Barbuk (barang bukti) di depan salah satunya bawa dua butir peluru yan diduga kaliber 38 revolver. Tentunya barbuk saat ini akan kami kembangkan pertama dari mana diperoleh dan untuk apa digunakan bisa mungkin senjatanya,” pungkasnya.