JAKARTA, HOLOPIS.COM Staf HRD Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta, Tania Adhikirana membagikan berbagai upaya dan tips agar Indonesia segera tuntas dari situasi pandemi Covid-19.

“Terhitung sejak tahun 2020, pandemi covid-19 menghambat aktivitas publik khususnya di Indonesia. Apakah kita bisa kembali bekerja secara produktif di tengah pandemi,” kata Tania memulai pemaparannya, Rabu (24/11).

Apalagi mayoritas wilayah di Indonesia saat ini sudah memasuki situasi aman, yakni antara Level 3 sampai Level 1. Terlihat banyak aktifitas publik termasuk kegiatan perkantoran sudah mulai dijalankan.

Di sini, Tania pun membagikan bagaimana agar pandemi tidak semakin meledak-ledak lagi, namun aktifitas sosial tetap berjalan normal.

Patuhi Prokes di kantor

Kunci pertama adalah mematuhi protokol kesehatan (prokes). Serta ada 5 (lima) langkah yang bisa dijalankan oleh perusahaan atau pemberi kerja kepada para karyawan dan lingkungan pekerjaan.

“Mendata pegawai dengan komorbid dan risiko tinggi, pembentukan satgas perusahaan, penyiapan fasilitas dan sarana prasarana pendukung prokes, pengaturan jadwal secara bergantian WFH dan WFO,” jelasnya.

Fasilitas dan sarana prasarana pendukung prokes tersebut kata Tania adalah soal tempat cuci tangan di area depan kantor. Begitu juga fasilitas penyediaan masker cadangan hingga tanda pengingat protokol kesehatan lainnya.

“Tempat cuci tangan, menyediakan masker cadangan, membuat tanda-tanda jaga jarak dan adanya ruang isolasi,” tambahnya.

Dan selanjutnya adalah mendorong vaksinasi lengkap kepada seluruh karyawannya tanpa terkecuali.

“Mendorong dan memfasilitasi agar para pekerja untuk divaksinasi,” lanjut Tania.

Selain 5 (lima) langkah tadi, ada beberapa langkah tambahan juga yang bisa dilakukan oleh perusahaan agar para karyawannya bisa aware dengan kesehatan dan upaya penanggulangan pandemi.

Beberapa diantara disebutkan Tania, antara lain ; memasang poster di lokasi strategis agar pekerja ingat dan patuh prokes 3M. Kemudian melalukan testing acak dan berkala kepada para karyawannya, termasuk menyiapkan isolasi terpadu atau sistem rujukan yang berkoordinasi dengan fasilitas dan pelayanan kesehatan lokal.

“Melakukan disinfektan ruangan apabila ditemukan kasus, mendata karyawan penyintas Covid-19, memantau dan membantu penyintas yang mengalami fenomena long Covid, serta menyediakan tempat untuk pelaporan bagi penyintas malui satgas perusahaan,” terangnya.

Kemudian, alumni Universitas Brawijaya Malang ini juga membagikan tips agar bisa menekan angka kasus Covid-19 dari klaster perkantoran yang pernah terjadi beberapa bulan yang lalu itu.

Sepanjang di lingkungan kantor, Tania pun mengajak para pekerja selalu mencuci tangan pakai sabut atau hand sanitizer, menyemprot meja dengan cairan disinfektan, hindari berjabat tangan dan berbicara terlalu dekat untuk menghindarkan potensi droplet.

“Tetap menjaga jarak dengan rekan kerja minimal 1,5 meter, (kemudian) memakai masker setiap saat dan tidak makan bersama saat jam makan siang,” ucapnya.

Pantau berkala

Dijelaskan Tania, bahwa saat ini sudah ada sebuah aplikasi yang berfungsi untuk melakukan identifikasi Covid-19 di lingkungan pekerja.

Dengan aplikasi buah kerjasama antara ILO, Kementerian Tenaga Kerja dan pemerintah Jepang tersebut, perusahaan bisa mengontrol para karyawannya dengan lebih muda.

“ILO dan Memnaker bekerjasama dengan pemerintah Jepang dalam program launching layanan pengidentifikasi Covid-19 untuk pekerja,” papar Tania.

Kemudian, perusahaan juga bisa memantau bagaimana siklus kesehatan para pekerjanya. Dan jika memang didapati keluhan atau gejala kesehatan, maka tim medis yang bermitra akan memberikan saran terbaik.

“Sebagai mitra pelaksana, K3 dan Perhimpunan Dokter Kesehatan Indonesia akan memberikan saran tentang langkah-langkah pengendalian infeksi jangka pendek dan jangka panjang di setiap tempat kerja,” jelasnya.