JAKARTA, HOLOPIS.COM – Ketua SETARA Institute, Hendardi memandang bahwa tudingan islamophobia yang acap kali diserukan oleh sebagian kalangan hanya bentuk upaya mengganggu penanggulangan terorisme.
“Narasi Islamphobia yang dihembuskan di balik setiap upaya negara memberantas terorisme adalah bagian dari counter attack,” kata Hendardi, Minggu (21/11).
Ia memandang bahwa narasi semacam itu juga dibuat untuk melakukan kontra narasi, bahwa seolah upaya penanggulangan terorisme adalah bentuk kriminalisasi dan pembungkaman terhadap tokoh agama tertentu saja.
“Sengaja dihembuskan untuk memperlemah kinerja pemberantasan terorisme,” ujarnya.
Pun demikian, Hendardi menilai bahwa negara melalui instrumen hukumnya tak perlu risau dengan kontra narasi yang dilayangkan sebagian kelompok masyarakat tersebut.
Sepanjang ada alat bukti yang cukup, maka proses hukum harus dilakukan dan dilanjutkan. Sementara terkait benar atau tidaknya dugaan jaringan teroris, agar majelis hakim yang menentukan melalui keputusan inkrah.
“Sepanjang bukti permulaan telah cukup, maka tindakan penegakan hukum atas tindakan terorisme sahih untuk
dilakukan,” tegasnya.
Pedoman keadilan terhadap proses hukum juga perlu dipegang erat oleh aparat penegak hukum. Sehingga upaya penegakan hukum justru tercoreng dengan perilaku negatif aparatnya sendiri.
“Prinsip due process of law harus terus menjadi pedoman Densus 88, sehingga upaya pemberantasan terorisme tidak dianggap sebagai tindakan politik negara melemahkan kelompok-kelompok tertentu,” paparnya.
Terorisme hasil kembang dari intoleran
Lebih lanjut, Hendardi juga mengingatkan bahwa salah satu cikal bakal munculnya terorisme berasal dari perilaku intoleran dan tidak moderat secara agama.
“SETARA Institute terus mengingatkan bahwa terorisme adalah puncak dari intoleransi,” tandasnya.
Oleh karena itu, upaya preemtif, preventif hingga represif perlu dilakukan tahap demi tahap. Sehingga perilaku intoleran bisa ditekan semaksimal mungkin agar tidak berubah bentuk menjadi sikap radikalis hingga berujung pada terorisme.
“Karena itu, terhadap segala bibit intoleransi, negara dan elemen masyarakat harus terus melakukan intervensi dengan berbagai resep yang proporsional,” pungkasnya.
MAKASSAR - Sulawesi Selatan (Sulsel) menindak 3.500 pengguna narkoba di Sulsel selama periode 2024. Kepala…
Juventus kini sedang tidak baik-baik saja, bekas pemain ternama Antonio Cassano pun menilai Si Nyonya…
Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan), Zulkifli Hasan alias Zulhas memastikan kenaikan tarif pajak pertambahan…
Pemisahan nomenklatur kementerian harusnya tidak berdampak pada pelayanan terhadap masyarakat. Sebaliknya, pelayanan publik harusnya meningkat…
JAKARTA - Pemerintah melalui Menteri Lingkungan Hidup menghimbau kepada seluruh tenant di rest area memperhatikan sampah…
Bayern Munchen diklaim menekan Joshua Kimmich untuk segera memperpanjang kontraknya. Hal itu tentu tak lepas…