JAKARTA, HOLOPIS.COM – Menteri Agama RI Yaqut Chalil Qoumas meminta kepada negara Arab Saudi untuk bisa mengajarkan Indonesia tentang Islam wasathiyah dan toleransi antarumat beragama.

Momentum tersebut, menurut Yaqut,akan dimanfaatkan pada saat pelaksanaan G20 di bulan November tahun depan. Pelaksanaan tersebut diungkapkannya, memang sempat terkendala dengan kondisi pandemi Covid-19.

“Kami juga mendiskusikan program wasathiyatul Islam, penguatan moderasi beragama. Tahun depan, Indonesia menjadi pemimpin G20. Kami berharap Saudi bisa hadir untuk menjelaskan tentang Islam wasathiyah dan toleransi antarumat beragama,” kata Yaqut, Sabtu (20/11).

Dalam pertemuan bilateral tersebut, kedua negara kemudian mematangkan rencana optimalisasi kerja sama Indonesia dan Arab Saudi, termasuk promosi moderasi beragama dan percetakan Al-Qur’an.

“Kami berdiskusi tentang rencana peningkatan kerja sama kedua negara dalam berbagai bidang, khususnya bidang dakwah dan penyuluhan Islam serta promosi terhadap moderasi beragama,” tukasnya.

Sejumlah rencana kerja sama juga dibahas antara lain pertukaran dai/muballigh/pelatihan muballig, pengelolaan percetakan
Al-Qur’an/pelatihan manajemen percetakan Al-Qur’an, serta pentingnya pengelolaan wakaf.

Sementara itu, Menteri Urusan Islam, Dakwah, dan Penyuluhan Arab Saudi Syekh Abdullatif bin Abdulaziz menyambut baik rencana kerja sama dalam penguatan moderasi beragama. Menurutnya, Kerajaan Arab Saudi sejak dulu terus berupaya menyebarkan prinsip-prinsip Islam yang moderat.

“Saudi ingin mewujudkan keadilan dan perdamaian dengan sungguh-sungguh demi lestarinya kebaikan,” tuturnya.

Saudi, lanjut Syeikh Abdullatif, mengenal masyarakat Indonesia sebagai orang-orang yang senang kedamaian, keadilan, dan nilai-nilai kemanusiaan. Karenanya, Saudi mengajak Indonesia untuk bersama memerangi terorisme. Tak kalah penting, memerangi penggunaan agama untuk kepentingan politik.

“Kami juga mengajak melawan dakwah yang penuh dengan ujaran kebencian, mengajak pada perpecahan dan permusuhan. Dakwah harus mengajak pada kebaikan, rahmah dan nilai-nilai toleransi. Saudi juga akan mengadakan Muktamar Toleransi,” ungkapnya.

Syeikh Abdullatif kemudian juga mengusulkan pembangunan Islamic Center di Indonesia yang akan menjadi markas Islam Wasathiyah. Menurutnya, Islamic Center akan dapat memberi manfaat untuk Islam di Indonesia. Kerajaan Saudi saat ini sudah mengelola 8 Islamic Center, dan banyak program yang telah diwujudkan.

“Kalau bisa ke depan di Indonesia, maslahatnya akan besar. Ini jadi program andalan yang dibutuhkan umat Islam. Jika Menag setuju, kami segera realisasikan sebagai wujud kontribusi nilai kebaikan,” tandasnya.