BOGOR, HOLOPIS.COM – Presiden Jokowi mengungkapkan akan membuat aturan yang bersifat memaksa perusahaan tambang dan perusahaan sawit untuk membuat pusat persemaian.
Ide itu muncul ketika mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengajak sejumlah duta besar negara sahabat berkunjung ke pusat persemaian Modern Rumpin di Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor.
“Kita akan membikin dalam tiga tahun ke depan kurang lebih 30 seperti ini dari pemerintah. Tetapi juga saya akan memaksa mengharuskan semua perusahaan kelapa sawit, perusahaan pertambangan untuk juga menyiapkan nursery-nursery seperti ini sehingga juga akan terjadi perbaikan-perbaikan di lingkungan di mana pertambangan itu ada, di mana kebun sawit itu ada,” kata Jokowi, Jumat (19/11).
Desakan membangun pusat persemaian seperti di Rumpin itu menurut Jokowi, bisa memperbaiki lingkungan dan menangani dampak perubahan iklim di sisi hulu.
Kunjungan ini, Jokowi juga berniat memamerkan keseriusan pemerintah Indonesia dalam menangani dampak perubahan iklim.
“Kita ingin menunjukkan bahwa Indonesia serius dalam menangani dampak dari perubahan iklim dan kita tunjukkan nursery center ini yang bisa setahun memproduksi kurang lebih 12 juta bibit,” tukasnya.
Sejumlah duta besar negara sahabat yang dipamerkan Jokowi, yaitu Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Sung Yong Kim, Duta Besar Inggris untuk Indonesia Owen Jenkins, Duta Besar Kanada untuk Indonesia Cameron MacKay, Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia Vincent Piket, dan Country Director Bank Dunia Satu Kahkonen.
Selepas melihat video tentang pusat persemaian tersebut, Jokowi juga mengajak para dubes berkeliling meninjau sejumlah fasilitas, seperti area perkecambahan, area rumah produksi, area aklimatisasi, hingga area penanaman terbuka. Sejumlah bibit pohon yang disiapkan di sini nantinya akan ditanam di lahan-lahan kritis yang membutuhkan.
“Tadi saya ditunjukkan mengenai bibit albasia atau sengon, kemudian bibit eukaliptus, kemudian ada bibit jati, ada juga bibit mahoni yang semuanya kita produksi di sini dan kita harapkan nanti di bulan Januari bibit-bibit ini sudah mulai keluar untuk ditanam di tempat-tempat yang sering banjir, yang sering longsor, yang memerlukan rehabilitasi untuk lahan-lahan kritis,” bebernya.