Sementara itu, mantan Perdana Menteri Selandia Baru, John Key mengatakan bahwa perusahaan tambang tersebut telah gagal melindungi pekerjanya.
Jalan masuk menuju tambang itu ditutup selama bertahun-tahun, dan akhirnya ditutup dengan alasan keamanan.
Jasad para pekerja ditemukan berjarak sekitar 1524 meter dari pintu masuk lokasi kejadian.
Sebelumnya, sebanyak 29 orang tewas setelah serangkaian ledakan gas metana terjadi di tambang Sungai Pike yang ada di pantai barat Pulau Selatan, Selandia Baru pada bulan November 2010. Dalam kejadian itu, dua pekerja berhasil melarikan diri.