MAMUJU UTARA, HOLOPIS.COM – Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, dilaksanakan secara virtual pada 9 November 2021 di Mamuju Utara, Sulawesi Barat.
Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Adapun tema kali ini adalah “Jadi Pembuat Konten yang Hits dan Berfaedah”.
Program kali ini menghadirkan empat narasumber yang terdiri dari Relawan TIK Sulbar Amalia Chairy; Koordinator AJI Indonesia Wilayah Sulawesi, Maluku, Maluku Utara Qodriansyah; Presenter TV Anastasya Lensun; dan Naravlog/Kreator Konten Bardin. Adapun yang bertindak sebagai moderator adalah Ratih Aulia dari JPM-TV. Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi menargetkan 57.550 orang peserta.
Acara dimulai dengan sambutan berupa video dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang menyalurkan semangat literasi digital untuk kemajuan bangsa. Beranjak ke sesi pemaparan, pemateri pertama adalah Amalia Chairy yang membawakan tema “Menyambut Generasi Alpha, Peluang dan Tantangan Keterampilan Digital“. Dia mengatakan, seseorang harus memiliki kemampuan mengaplikasikan media digital untuk tujuan profesional. “Generasi Alpha jangan sekedar menggunakan aplikasi media sosial, melainkan mampu membuat aplikasi karya anak bangsa,” ujarnya.
Melanjutkan sesi materi, Bardi menyampaikan presentasi berjudul “Konten Digital: Apa yang Boleh dan Apa yang Tidak Boleh”. Dia menyarankan agar konten yang diunggah singkat dan langsung pada inti persoalan yang berisikan informasi. Konten yang disebar menggambarkan karakter diri sendiri, di mana lingkungan yang baik akan turut mendorong kebiasaan, budaya dan cara bertutur yang baik.
Beranjak ke pemateri ketiga, Qodriansyah Agam Sofyan membawakan tema tentang “Memahami Multikulturalisme Dalam Ruang Digital”. Dia menyatakan, Indonesia terdiri dari ribuan suku dan ratusan bahasa daerah. Oleh karena itu, dalam membuat konten di dunia digital harus mempertimbangkan keragaman bangsa ini dan berhati-hati dalam berbahasa.
Sebagai pemateri terakhir, Anastasya Lensun menyampaikan tema mengenai “Menganalisis Kasus Cyberbullying dan Cara Menghentikannya”. Dia mengatakan, pembuat konten yang hits dan berfaedah sebaiknya memperbanyak konten positif dan mengurangi hal negatif. “Dengan begitu, kita tidak terjerumus atau bahkan menjadi pelaku perundungan daring,” tegasnya.
Setelah pemaparan materi oleh semua narasumber, kegiatan tersebut dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang dipandu moderator. Terlihat antusiasme dari para peserta yang mengirimkan banyak pertanyaan kepada para narasumber. Panitia memberikan uang elektronik masing-masing senilai Rp100.000 bagi 10 penanya terpilih.
Salah satu peserta dari kegiatan Literasi Digital di Mamuju Utara, Elsa Astuti mengatakan, saat ini banyak masyarakat beralih menjadi naravlog, tetapi konten yang ditampilkan tidak berfaedah sama sekali. “Bagaimana menyikapinya?,” tanyanya. Bardi menjelaskan, hal tersebut kembali pada diri sendiri untuk bijak menyikapi hal tersebut. “Bisa saja tidak dipedulikan atau kita bisa memberi saran jika si pembuat konten tersebut kita kenal dekat,” terangnya.
Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan informatif yang disampaikan narasumber terpercaya. Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, silakan kunjungi https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi.