JAKARTA, HOLOPIS.COM – Kepala tim penyelidik PBB di Myanmar mengatakan ia berharap Facebook akan memberikan lebih banyak informasi terkait mengumpulkan bukti kejahatan internasional paling serius sejak 2011.
Mekanisme Investigasi Independen untuk Myanmar (IIMM) bertujuan untuk membangun file kasus untuk proses di pengadilan nasional, regional atau internasional. Organisasi ini didirikan pada 2018 oleh Dewan Hak Asasi Manusia PBB
“Kami sudah bekerja sama dengan Facebook sejak kami dibentuk pada tahun 2019. Kami juga kerap kali membuat pertemuan,” kata Ketua IMM, Nicholas Koumjian, dilansir dari Reuters (6/11).
Myanmar menghadapi tuduhan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) atas tindakan keras militer pada tahun 2017 terhadap Rohingya dan memaksa lebih dari 730.000 orang melarikan diri ke negara tetangga Bangladesh.
Myanmar membantah telah melakukan genosida dan mengatakan angkatan bersenjatanya melakukan operasi yang sah terhadap gerilyawan yang menyerang pos polisi.