JAKARTA, HOLOPIS.COM – China diperkirakan memiliki 1.000 senjata nuklir tahun 2030 mendatang.
Dilansir dari Sky News (4/11), Menurut proyeksi baru Militer Amerika Serikat, percepatan yang signifikan dari program senjata nuklirnya, sehingga China memiliki senjata nuklir hinggal 1.000 senjata.
Menurut Pentagon, kemampuan senjata nuklir China akan meningkat selama beberapa tahun mendatang.
Tahun 2027, Beijing akan memiliki 700 senjata nuklir dan akan terus meningkat ditahun-tahun berikutnya.
Sementara itu, cadangan nuklir China akan tetap lebih rendah dari AS dan Rusia.
Menurut para analis, hal ini sangat mengkhawatirkan karena Beijing saat ini semakin tegas dengan perbatasannya.
Pentagon menjelaskan bahwa China akan mencapai 400 senjata pada akhir tahun ini.
AS telah meminta kepada China untuk bergabung dengannya dan Rusia dalam perjanjian kontrol senjata baru.
Dalam laporan akhir tahun, Pentagon menyoroti kekuatan militer China, menyoroti ketegangan pulau Taiwan yang memiliki pemerintahan sendiri. Dengan itu, China menganggap Provinsi tersebut telah memisahkan diri, dan membahas program kimia dan biologi China serta kemajuan teknologinya.
China tak memungkinkan untuk Perang terbuka dengan AS, tetapi gagasan tersebut muncul untuk menentang Amerika di semua perang (udara, laut, ruang angkasa, dan dunia maya).
Saat ini China sedang mengejar jaringan pangakalan luar negri dan pusat logistik yang dapat mengganggu operasi militer AS dan mencari dukungan untuk mendorong operasi militer China berperang dengan AS.
Dalam laporan akhir tahun itu, China terus memodernisasi dan memperluas kekuatan nuklirnya.
<!–nextpage–>
Kemampuan Nuklir China
Pentagon memperkirakan bahwa jumlah senjata nuklir China saat ini kurang lebih 200an. Ini tak sebanding dengan senjata nuklir di AS.
Pentagon mengatakan China sekarang mungkin memiliki senjata nuklir yang sudah dimiliki oleh AS dan Rusia, seperti rudal darat, laut dan udara.
Rudal balistik yang diluncurkan dari udara adalah salah satu rudal yang baru dikembangkan.
Militer China telah membangun setidaknya tiga lapangan rudal balistik antar benua (ICBM).
China mengatakan persenjataan miliknya hanya sebagian kecil dari yang dimiliki oleh AS dan Rusia. China pun siap berdialog dengan AS, tetapi China meminta AS untuk mengurangi persediaan nuklir mereka.
Presiden Joe Biden sedang melakukan tinjauan komprehensif terhadap kebijakan nuklir AS.
Saat ini China masih berada dibawah AS dan Rusia, tetapi dengan ketegasan China membuat AS sedikit khawatir akan hal itu. Pasalnya, tiap tahunnya China berjanji akan meningkatkan persediaan senjatanya.