MEDAN, HOLOPIS.COM – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meminta Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Sumatera Utara untuk tidak menggelar acara apapun yang mengundang keramaian pada libur Natal dan Tahun Baru.
Saat menghadiri rapat pengarahan kesiapan Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 bersama Forkompida, Listyo Sigit mewanti-wanti potensi penyebaran gelombang ke-3 apabila masyarakat sudah mulai lengah penerapan protokol kesehatan.
“Kegiatan pesta akhir tahun terkait dengan konser dan perayaan mohon dihindari ini mengantisipasi lonjakan. Mohon disesuaikan dengan SOP yang sudah diatur di posko bandara, jalan raya dan pelabuhan,” kata Listyo, Rabu (3/11).
Selain itu, Listyo juga meminta seluruh pihak terkait untuk bisa mengamankan kegiatan peribadatan kaum Nasrani saat Hari Natal nanti. Hal tersebut dimaksudkan sebagai upaya deteksi apabila nanti ditemukan adanya klaster terbaru.
“Kegiatan ibadah harus dibicarakan tempat mana yang dilaksanakan secara virtual dan langsung. Mohon dibicarakan, di wilayah Sumut ada sekitar 6.623 gereja, ini harus dipersiapkan dengan baik. Ibadah bisa berjalan namun laju Covid-19 bisa dijaga,” pintanya.
Capain yang sudah baik saat ini, kata Sigit harus dipertahankan. Diantaranya adalah menyiapkan antisipasi untuk mencegah lonjakan virus corona ketika saat perayaan Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 (Nataru) mendatang.
“Pesan Presiden, kondisi angka harian yang saat ini sudah bagus bisa berubah, kalau kita lengah. Setiap libur maka ada peningkatan. Pada bulan Juli kasus harian mencapai 56 ribu, tapi hari ini diangka 612. Ini harus dipertahankan. Terlihat dari kasus positif menurun demikian juga kasus aktifnya. Ini adalah angka hasil kerja keras rekan-rekan semua,” pesannya.
Oleh karena itu, Listyo mengaku optimis Forkompida Sumatera Utara bisa mengantisipasi dan mencegah lonjakan kasus harian virus corona. Kuncinya, adalah sinergitas dan soliditas antara TNI, Polri, Pemda, tokoh agama, tokoh adat dan tokoh masyarakat.
“Beberapa waktu lalu kita melaksanakan PON dan sempat terjadi lonjakan klaster walau tak signifikan. Kontingen berasal dari seluruh provinsi dan Alhamdulilah tidak terjadi peningkatan klaster, terjadi kesembuhan, ini optimisme kita semua harapan kita menyelenggarakan event selanjutnya,” bebernya.
Disisi lain, Kapolri juga meminta Forkopimda untuk memperhatikan soal dimulainya Pembelajaran Tatap Muka (PTM) bagi para pelajar. Sigit berharap, percepatan vaksinasi terhadap generasi penerus bangsa itu harus terus dilakukan.
“Angka yang belum maksimal tolong ditingkatkan, tenaga didik dan siswanya. Sehingga PTM berjalan dan laju Covid-19, bisa dikendalikan. Lakukan pengawasan soal SOP, apakah di sekolah dilaksanakan atau tidak. Dalam hal ini, setiap tiga hari ada random sampling 10 persen dari siswa yang ada. Sehingga diketahui apakah PTM memunculkan klaster atau tidak,” pungkasnya.
(Sel)