JAKARTA, HOLOPIS.COM – Pemerintah kembali menyiapkan berbagai strategi untuk mengantisipasi penyebaran virus Covid-19 dalam kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di sekolah sekolah.
Menko PMK Muhadjir Effendi menjelaskan, akan ada aplikasi tambahan yang dibuat pemerintah agar penyebaran tersebut bisa diminimalisir. Sehingga, nantinya jika terjadi kasus positif, akan segera cepat terdeteksi dengan adanya aplikasi tersebut.
“Untuk mengantisipasi dampak PTM, Kemenkes bekerja sama dengan Kemendikbud Ristekdikti juga Kementerian Agama akan membuat aplikasi yaitu proaktif tracing yang akan diterapkan di Indonesia yang terintegrasi dengan aplikasi pedulilindungi,” kata Muhadjir dalam keterangan secara virtual, Senin (1/11).
Sementara itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan, dari beberapa sekolah yang sempat terdampak, akan ada strategi yang dilakukan agar penyebarannya bisa diminimalisir.
“Kalau ada lonjakan-lonjakan dini di level kelas tertentu, kita bisa tutup kelasnya saja. Kalau itu juga sudah agak menyebar ke sekolah kita kita akan menutup 14 Hari sekolahnya saja. Tapi yang lainnya sekolah yang lain bisa tetap berjalan. Sesudah 14 hari sekolahnya juga bisa melakukan Tatap muka lanjutan dengan perbaikan dari implementasi protokol kesehatannya,” jelas Budi.
Ditegaskan Budi, pemerintah ingin memastikan dari sisi protokol kesehatan bahwa Sekolah yang melakukan pertemuan tatap muka sekarang sudah mulai jalankan aktif surveilansnya. Dari data yang ada, dia mengklaim jumlah yang sudah terkena di lingkup PTM saat ini terbilang masih kecil.
“Datanya menunjukkan memang ada beberapa sekolah yang kena, artinya ada kasus konfirmasi tapi jumlahnya relatif sedikit. apa lagi ya kasih konfirmasinya di atas 5 persen positivity ratenya Baik sekolah kita juga datanya sudah ada,” klaimnya.
Data itu sendiri, dikatakan Budi, bisa diakses oleh beberapa pihak baik dari level bawah sampai dengan level pemerintah pusat.
“Data itu sudah kita share dengan Kementerian Pendidikan dan nanti akan kita bikin setiap satgas sekolah bisa lihat informasi sampai ke detail murid-muridnya Siapa saja yang dites antigen atau pcr positif. Kemudian itu kita laporannya sama kita berikan juga aksesnya ke levelnya kabupaten kota jadi Kepala Dinas Pendidikan, Kepala Dinas Kesehatan juga Bupati Walikota bisa melihat seluruh sekolahnya hariannya seperti apa hasil surveilans, demikian juga naik ke level provinsi sampai level nasional,” bebernya.
Dengan adanya langkah tersebut, Budi menambahkan, setidaknya bisa membuat para orang tua merasa aman untuk kembali membawa anaknya melakukan kegiatan tatap muka di sekolah.
“Dengan demikian kita akan bisa mengendalikan pandemi ini tapi tetap beraktivitas secara normal karena pendidikan tatap muka ini penting sekali,” pungkasnya.