JAKARTA, HOLOPIS.COM – Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan menyampaikan rasa syukur atas anugerah yang diberikan kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
Kali ini penghargaan itu diberikan oleh Badan Informasi Geospasial (BIG) dalam ajang Bhumandala Award 2021.
“Alhamdulillah, Pemprov DKI Jakarta kembali raih penghargaan geospasial Bhumandala Award,” kata Anies Baswedan, Minggu (31/10).
Kepada publik, Anies menegaskan bahwa konsep pembangunan di DKI Jakarta tidak hanya sekedar membangun fisik semata, akan tetapi manajemen dan informasinya dibangun sebaik mungkin.
“Kami di Pemprov DKI tak hanya membangun fisiknya saja, tapi juga membangun sistem informasi, sistem manajemen untuk kolaborasi antar SKPD dan berbagai pemangku kepentingan di DKI Jakarta,” ujarnya.
Perlu diketahui, penghargaan tersebut dianugerahkan kepada Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Pertanahan (Citata) Provinsi DKI Jakarta.
Pemprov DKI Jakarta dinobatkan sebagai pemerintah yang telah melakukan inovasi terbaik terhadap inovasi rencana kota (IRK) dalam penghargaan Bhumandala Inovasi Pemanfaatan Informasi Geospasial 2021.
Bhumandala adalah penghargaan bergengsi yang memiliki komponen 5 pilar Jaringan Informasi Geospasial Nasional (JIGN). 5 pilar tersebut diantaranya adalah kebijakan, kelembagaan, sumberdaya manusia, standar dan teknologi.
Penghargaan ini dinilai berdasarkan metode monitoring dan evaluasi sesuai amanat Perpres Nomor 9 tahun 2016 tentang Percepatan Kebijakan Satu Peta (PKSP) serta komitmen penyelenggaraan Informasi Geospasial yang mengacu pada satu standar, satu referensi, satu database spasial, dan satu geoportal.
Sementara itu, Kepala Dinas Citata, Heru Hermawanto mengatakan, bahwa saat ini seluruh data bisa terintegrasi dengan satu big data melalui program Jakarta Satu.
“Saat ini dengan adanya Jakarta Satu, Pemprov DKI Jakarta dapat mengintegrasikan semua data spesial masing-masing satuan unit SKPD di pemerintahan DKI Jakarta,” kata Heru, Kamis (29/10).
Dengan demikian, ia mengatakan bahwa saat ini tidak ada kerancuan data di masing-masing instansi.
“Sehingga tidak ditemukan lagi perbedaan-perbedaan koordinat data spesial di masing-masing instansi dan kesalahan interpretasi pada data spesial sebuah objek bangunan,” ujarnya.
“Berkat adanya informasi geospesial, pencarian data pun akan menjadi lebih mudah, cepat dan efisien,” pungkas Heru.