JAKARTA, HOLOPIS.COM – Koordinator Jaringan Suara Masyarakat NKRI, Yusuf Aryadi mengatakan, bahwa perdebatan tentang Satpam BCA lebih baik dari Polri bukan konten yang konstruktif.
“Viralnya lebih baik Satpam BCA dari Polisi sangat disayangkan dan keliru,” kata Yusuf, Rabu (27/10).
Hal ini dikatakan Yusuf karena kedua subyek tersebut memiliki tugas, pokok dan fungsi (Tupoksi) yang sangat berbeda.
“Karena tugas penjaga dan pengayom kepolisian menjadi indikator utama mewujudkan rasa keamanan di masyarakat terutama pada waktu malam hari,” ujarnya.
Ia paham bahwa konteks perbandingan kedua subyek tersebut adalah satir. Akan tetapi ia yakin bahwa Polri akan terus berbenah ke arah lebih baik lagi, lebih humanis dalam menjalankan tugas-tugasnya sebagai pengayom, pelindung dan pelayan masyarakat.
“Pendekatan kepolisian secara humanis yang dilakukan oleh tubuh Polri, membuktikan Polri menyadari bahwa mereka adalah bagian dari masyarakat,” tandasnya.
Terlebih kata Yusuf, saat ini ada Polri yang berada di kalangan gressroot. Ini merupakan wujud dari upaya institusi Bhayangkara itu bisa lebih dekat dengan masyarakat.
“Hal ini dapat dilihat dari beberapa program polri dari Polisi Masjid dan Polisi Desa,” imbuhnya.
Tidak hanya itu, untuk mewujudkan keamanan dan ketertiban masyarakat, Polisi selalu patroli di semua wilayah untuk memastikan semua dalam keadaan kondusif, sehingga masyarakat pun bisa merasakan ketenangan.
“Beberapa program Polri termasuk kegiatan cipta kondisi adalah bentuk upaya menekan penyakit masyarakat dan peredaran narkoba dan kriminalitas lainnya,” pungkasnya.
Perlu diketahui sebelumnya, bahwa hastag Satpam BCA menjadi trending topic di Twitter. Konteks yang diperbincangkan adalah membandingkan sikap humanis dan keramahan Satpam BCA dibanding dengan Polisi. Sontak, konten satir seperti itu menjadi perbincangan hingga perdebatan banyak kalangan.
Mendapati Satpam BCA jadi bahan perbincangan publik, Direktur Utama PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Jahja Setiaatmadja pun ikut angkat suara.
Secara khusus, ia mengapresiasi kinerja para anak buahnya yang dianggap publik telah memberikan pelayanan yang memuaskan, sehingga dibandingkan dengan pelayanan dari Kepolisian.
“Terima kasih juga untuk satpam-satpam yang luar biasa memberikan pelayanan kepada kita. Mudah-mudahan terus bisa kita pertahankan,” ujar Jahja dalam konferensi pers virtual, Kamis (21/10).
Kendati begitu, Jahja mengaku sebenarnya tidak ada rahasia cara mendidik satpam yang dilakukan bank demi mencapai performa pelayanan saat ini.
Menurutnya, pendidikan bagi satpam BCA diberikan sewajarnya satpam-satpam pada umumnya.
“Saya pikir itu, saja tidak ada rahasia-rahasia, tinggal dididik saja,” imbuhnya.
Namun, Jahja mengakui bahwa pelayanan bank melalui satpam memang menjadi perhatian. Sebab, mereka merupakan garda terdepan dalam hal pemberian layanan kepada nasabah.
“Satpam kan menurut kita prinsipnya adalah ujung tombak pelayanan kita, kita ada teller, CSO, ARO, dan lainnya, itu adalah ujung tombak yang melayani ke nasabah. Kita harapkan mereka punya standar yang sama, ya pasti harus dilatih-latih, tidak boleh bosen-bosen,” tuturnya.